Hari Pelanggan Nasional 4 September 2023: Sejarah, Tujuan, Cara Merayakannya

Hari Pelanggan Nasional 4 September 2023: Sejarah, Tujuan, Cara Merayakannya

Muhamad Ramdan Fahlevi - detikBali
Senin, 04 Sep 2023 05:20 WIB
Ilustrasi konsumen
Ilustrasi - Hari Pelanggan Nasional atau Harpelnas kembali dirayakan pada 4 September 2023. Simak tujuan, sejarah, dan cara merayakannya. (jcomp/Freepik)
Bali -

Hari Pelanggan Nasional atau Harpelnas dirayakan setiap tanggal 4 September. Tahun ini, Hari Pelanggan Nasional jatuh pada Senin (4/9/2023).

Peringatan Hari Pelanggan Nasional menjadi momen penting untuk menghargai dan merayakan peran konsumen dalam dinamika ekonomi dan bisnis. Di tengah perkembangan teknologi dan persaingan bisnis yang pesat, pelanggan memiliki peran kunci dalam membentuk pelayanan berkualitas serta membangun hubungan berkelanjutan antara perusahaan dan konsumen.

Konsumen memiliki peran sentral dalam mengilhami perbaikan layanan serta inovasi produk. Melalui kolaborasi yang erat antara pelaku bisnis, masyarakat, dan pemerintah, ekosistem yang tercipta akan menguntungkan semua pihak dan berkelanjutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, apa tujuan Hari Pelanggan Nasional? Bagaimana cara merayakan Hari Pelanggan Nasional?

Tujuan Hari Pelanggan Nasional

Hari Pelanggan Nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kepuasan konsumen, meningkatkan kualitas pelayanan, dan memperkuat hubungan antara perusahaan dan konsumen.

ADVERTISEMENT

Melalui peringatan ini, masyarakat dan pelaku bisnis diharapkan dapat saling menghargai serta mengapresiasi peran masing-masing dalam ekosistem ekonomi. Momentum ini juga menjadi pengingat akan pentingnya peran konsumen dalam mendorong kemajuan ekonomi dan bisnis.

Sejarah Hari Pelanggan Nasional

Penetapan 4 September sebagai Hari Pelanggan Nasional tak terlepas dari diselenggarakannya Konferensi Nasional Pelanggan di Jakarta pada 1982. Setahun kemudian, Presiden Soeharto mengesahkan Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 1983.

Namun, Hari Pelanggan Nasional pertama kali dicetuskan pada 2003 oleh Chairman Lembaga Riset Pemasaran Frontier Consulting Group, Handi Irawan. Pada awalnya, peringatan ini dimaksudkan untuk menghormati upaya pemerintah dan lembaga terkait dalam melindungi hak-hak konsumen.

Seiring berjalannya waktu, peringatan ini berkembang menjadi lebih dari sekadar mengakui hak-hak. Hari Pelanggan Nasional juga dijadikan sebagai momentum untuk menghargai peran konsumen dalam kemajuan ekonomi.

Hak-hak Konsumen

Sebagai konsumen, penting untuk mengetahui hak-hak yang melindungi Anda saat melakukan transaksi. Hak untuk mendapatkan informasi yang akurat dan jelas tentang produk atau jasa adalah salah satu hak dasar konsumen.

Selain itu, konsumen juga berhak untuk memilih produk atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda, tanpa adanya tekanan atau manipulasi dari pihak penjual. Jika Anda mengalami masalah dengan produk atau layanan yang dibeli, Anda memiliki hak untuk mendapatkan penanganan yang adil dan cepat dari pihak penjual atau penyedia layanan.

Hak ini membantu konsumen mendapatkan solusi jika terjadi masalah atau kekecewaan. Selain itu, konsumen juga berhak untuk mendapat perlindungan dari praktik bisnis yang merugikan. Anda memiliki hak untuk tidak menjadi korban penipuan, penjualan paksa, atau praktik-praktik yang tidak etis.

Cara Merayakan Hari Pelanggan Nasional

Perayaan Hari Pelanggan Nasional dapat diikuti oleh berbagai kalangan, termasuk pelaku bisnis, konsumen, dan masyarakat umum. Beberapa cara merayakan Hari Pelanggan Nasional antara lain:

1. Banyak perusahaan menawarkan promosi dan diskon khusus kepada pelanggan sebagai bentuk apresiasi.

2. Seminar atau diskusi mengenai hak-hak konsumen, pelayanan berkualitas, dan tanggung jawab perusahaan terhadap konsumen.

3. Memberikan penghargaan kepada konsumen setia atau kepada perusahaan yang diakui telah memberikan pelayanan terbaik.

4. Mengadakan kampanye edukasi tentang hak-hak konsumen dan pentingnya memilih produk atau jasa dengan bijak.

Artikel ini ditulis oleh Muhamad Ramdan Fahlevi peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(iws/iws)

Hide Ads