.webp)
Rektor Universitas Udayana (Unud) Nyoman Gde Antara meminta civitas akademika kampus agar tetap netral menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Ia berharap para mahasiswa tetap menjaga independensinya dan tidak berafiliasi dengan partai politik tertentu.
"Yang penting bagi saya, kampus itu jangan sampai kehilangan independensinya," kata Antara di gedung Rektorat Universitas Udayana, Jumat (1/9/2023).
Antara tak mempermasalahkan para mahasiswanya mengggelar debat yang melibatkan kontestan Pemilu 2024. Asalkan, debat digelar tetap berbasis akademik dan tetap menjaga netralitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memiliki tanggung jawab netralitas perguruan tinggi, tidak boleh ditawar. Harus netral. Civitas akademika, pegawai, mahasiswa, alumni, dan dosen harus netral. Jadi, kampanye dan perdebatan di kampus, lebih objektif dan akademik. Karena audience-nya itu dunia kampus," kata Antara.
Sebelumnya, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Udayana (Unud) I Putu Bagus Padmanegara menantang para calon anggota legislatif (caleg) untuk datang ke kampus Unud untuk adu gagasan bersama mahasiswa. Padma menegaskan tantangan itu sebagai respons atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 65/PUU-XXI/2023 terkait Pasal 280 ayat 1 huruf h Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu) yang memperbolehkan kampanye di lembaga pendidikan, termasuk kampus.
Padma menyebut BEM Udayana sudah bertemu dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi untuk menyampaikan rencana kegiatan tersebut. Selain caleg, BEM juga ingin mengundang bakal calon presiden (bacapres).
(iws/gsp)
