Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Buleleng, Bali, mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kebakaran lahan selama musim kemarau. Sebab, dalam sepekan terakhir sudah terjadi tujuh kasus kebakaran lahan di sana.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Damkar Buleleng Made Adi Saputra mengatakan rata-rata kebakaran lahan dipicu oleh faktor cuaca. Terlebih saat musim kemarau banyak ranting dan rerumputan yang mengering, sehingga cukup mudah terbakar.
"Penyebabnya paling cuaca karena cuaca panas, apalagi lahannya kering, kemungkinan terjadi gesekan (dan terbakar)," ujar Made Adi Saputra dikonfirmasi, Senin (28/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun tujuh lahan yang terbakar itu antara lain di Desa Giri Emas, Desa Sangsit, Kelurahan Banyuasri, Desa Tegal Linggah, Desa Kalianget, dan Desa Bungkulan. Kebakaran itu terjadi dalam rentang waktu 20-27 Agustus 2023.
Adi menyebut tidak ada kerugian materiel maupun korban jiwa yang ditimbulkan dari kebakaran itu. Namun bisa saja berdampak pada kesehatan dan kerugian yang lebih besar lainnya.
"Belum ada kerugian materi maupun korban jiwa cuma lahan kering yang terbakar," imbuhnya.
Meski begitu, ia tetap mengimbau masyarakat agar waspada. Masyarakat diminta untuk tidak membakar sampah sembarangan, tidak membuang puntung rokok sembarangan, dan apabila ada lahan kering di sekitar lingkungan tempat tinggal agar dibersihkan untuk mencegah kemungkinan terjadi kebakaran.
Adi menambahkan untuk mengantisipasi kebakaran lahan, Dinas Damkar juga sudah menyiapkan sejumlah regu dan mobil pemadam di masing-masing pos damkar. Petugas akan berjalan selama 24 jam.
(dpw/gsp)