14 Negara di Asia Bentuk Database Komposisi Pangan demi Pola Hidup Sehat

14 Negara di Asia Bentuk Database Komposisi Pangan demi Pola Hidup Sehat

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Selasa, 22 Agu 2023 15:35 WIB
Denpasar -

Perwakilan dari 14 negara di Asia mendorong agar masyarakat menerapkan pola hidup sehat dengan memperhatikan komposisi pangan. Hal tersebut dikemukakan dalam workshop pada Selasa (22/8/2023) di Badung, Bali.

Salah satu cara mewujudkan pola hidup sehat yakni dengan proyek Establishment of Asian Food Composition Database (AFCD) atau Pembentukan Database Komposisi Pangan Asia.

Sekretaris Badan Standardisasi Instrumen Pertanian Haris Syahbuddin memandang informasi komposisi pangan penting diketahui oleh masyarakat. Harapannya, masyarakat bisa meminimalisasi terjadinya penyakit, seperti diabetes.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mulai dari kawan-kawan yang mendalami ilmu pengetahuan, dan teknologi karena kepercayaan masyarakat akan tumbuh kalau informasi datangnya dari kaum peneliti, dan akademisi," terang Haris, pada Selasa.

Haris mengatakan proyek AFCD sangatlah penting. Sebab, proses identifikasi hingga penyusunan database komposisi pangan telah sejak lama dilakukan negara-negara maju.

ADVERTISEMENT

Database komposisi pangan dinilai bermanfaat dalam banyak aspek seperti nutrisi, kesehatan, ilmu pangan, keanekaragaman hayati, pemuliaan tanaman, hingga industri dan regulasi pangan.

"Tujuannya tidak lain, dan tidak bukan adalah yang pertama untuk melihat keseimbangan supplay, dan demand. Kesimbangan menjadi sangat penting dalam komposisi food," katanya.

Haris menjelaskan AFCD dapat menjadi langkah bagi Indonesia dalam membangun industri pangan. Ia kemudian mengambil contoh dengan banyaknya berbagai merek minuman di masyarakat yang mengandung banyak gula.

Tentunya, apabila terus dikonsumsi maka dapat berakibat fatal bagi kesehatan, salah satunya menyebabkan diabetes. "Kami pernah dengar di media bahwa di Jawa Timur, anak-anak sekolah umur sekian tahun sudah diabetes," ungkapnya.

Haris mengungkapkan saat ini lebih dari 1.100 bahan pangan telah terdaftar dalam tabel komposisi pangan indonesia.

Sementara itu, Chief Officer Department of Agro-Food Resources, Rural Development Administration South Korea Yoon Dong Jin menuturkan saat ini di Korea Selatan banyak anak muda yang membuat startup hingga bisnis dengan memanfaatkan database komposisi pangan.

"Ini karena orang-orang mulai peduli pada tubuhnya dengan memperhatikan konsumsi makanannya. Jadi, mengetahui diri sendiri adalah mengetahui makanan, dan nutrian berdasarkan pengetahuan," kata Yoon.

Menurutnya, mengetahui database komposisi makanan terbilang penting terutama di budaya masyarakat Asia yang memiliki budaya serupa.

"Kami berbagi attitude yang sangat serupa menurut budaya agrikultur terhadap makanan. Jadi, dengan itu dalam dunia globalis dan dengan perniagaan Asia kita bisa mengetahui yang mana yang paling cocok untuk tubuh, dan paling bermanfaat untuk dietku," imbuhnya.

(nor/hsa)

Hide Ads