.webp)
Pelaku pariwisata di wilayah Amed, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali, mengeluhkan infrastruktur jalan yang rusak, minim penerangan, hingga sulitnya akses internet. Padahal, wilayah Amed merupakan penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) yang terbilang tinggi dari sektor pariwisata.
Ketua Amed Tourism Association (ATA) I Wayan Kawa Yasa mengatakan rusaknya jalan yang ada di wilayah Amed tersebut mengganggu aktivitas wisatawan yang berlalu-lalang.
"Kami sangat menyayangkan terkait infrastruktur yang kurang memadai ini, padahal setengah dari PAD dari sektor pariwisata berasal dari wilayah Amed," kata Kawa Yasa, Kamis (10/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain infrastruktur jalan banyak yang rusak, penerangan di wilayah tersebut juga minim. Sehingga banyak wisatawan yang ingin berjalan kaki saat malam harus membawa senter.
"Di sana juga tidak ada trotoar, bahkan akses internet juga cukup minim. Sehingga baik masyarakat lokal dan juga wisatawan sangat mengeluhkan hal tersebut," beber Kawa Yasa.
Dengan kondisi tersebut, Kawa Yasa mengaku ada sedikit kesenjangan jika dibandingkan dengan tempat wisata lain yang punya infrastruktur jalan yang memadai. Ia sangat berharap agar pemerintah bisa memberikan perhatian khusus kepada wilayah Amed dari segi infrastruktur jalan, trotoar, lampu, dan juga internet.
"Yang paling parah itu, ketika musim hujan karena di sepanjang jalan yang ada di Amed pasti tergenang air karena tidak ada trotoar dan juga drainase. Sehingga sangat membahayakan bagi pejalan kaki maupun pengendara sepeda motor," ungkap Kawa Yasa.
Kawa Yasa mewakili pelaku pariwisata di Amed meminta agar infrastruktur tersebut segera diperbaiki. Sehingga, para wisatawan bisa dengan nyaman saat pelesiran ke Amed. Karena Amed merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Karangasem.
(nor/iws)
