Kehutanan Jadi Tulang Punggung Capai Nol Emisi Karbon 2060

Denpasar

Kehutanan Jadi Tulang Punggung Capai Nol Emisi Karbon 2060

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Selasa, 08 Agu 2023 16:37 WIB
Direktur Jenderal (Dirjen) Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK Hanif Faisol Nurofiq (kiri) dan Sekda Provinsi Bali Made Dewa Indra (kanan) saat ditemui awak media seusai acara Sosialisasi FOLU Net Sink 2030 untuk mencapai target Net Zero Emission 2060 di Kantor Gubernur Bali, Selasa (8/8/2023). (Rizki Setyo Samudero)
Foto: Direktur Jenderal (Dirjen) Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK Hanif Faisol Nurofiq (kiri) dan Sekda Provinsi Bali Made Dewa Indra (kanan) saat ditemui awak media seusai acara Sosialisasi FOLU Net Sink 2030 untuk mencapai target Net Zero Em
Denpasar -

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengadakan program FOLU Net Sink 2030 untuk mencapai target Net Zero Emission atau Nol Emisi Karbon 2060 di Kantor Gubernur Bali, Selasa (8/8/2023).

Direktur Jenderal (Dirjen) Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK Hanif Faisol Nurofiq mengatakan program ini dapat menurunkan emisi gas rumah kaca secara global melalui sektor kehutanan.

"Sebelum Net Zero Emission jadi dilakukan evaluasi-evaluasi apa saja yang mungkin diakselerasi dan tidak. Jadi dalam dokumen itu ada lima sektor, salah satunya FOLU atau penggunaan lahan dan hutan," ujar Hanif saat jumpa pers.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, salah satu faktor yang bisa dilakukan untuk mencapai Nol Emisi Karbon yakni melalui sektor kehutanan. Sebab, sektor kehutanan dinilai menjadi tulang punggung.

"Itu juga tidak sederhana, kita harus mematikan semua PLTU, berani nggak kita? Nah, untuk itulah sektor kehutanan dipacu pada saat sektor lain susah untuk turun," jelas Hanif.

ADVERTISEMENT

Nantinya, lanjut Hanif, sektor kehutanan yang akan mengakselerasi untuk mencapai Nol Emisi Karbon. Sehingga, ia berharap Nol Emisi Karbon dapat terjadi lebih cepat pada 2050.

"Makanya Indonesia memberanikan diri 2030 itu dipatok dulu. Masalah meleset kurangnya juga sedikit. Jadi itu nanti akan mengakselerasi seperti energi," kata Hanif.

Apalagi, Hanif tak bisa memastikan Nol Emisi Karbon bisa dilakukan jika bergantung pada sektor pertanian dan sektor lainnya. Oleh karena itu, ia optimistis melalui sektor kehutanan dapat mencapai target Nol Emisi Karbon.

"Pertanian tidak bisa turun (emisi) karena akan mengeluarkan emisi terus karena penduduk bertambah. Yang bisa menyerap (emisi) sektor kehutanan. Sehingga sektor kehutanan menjadi hal serius," tutur Hanif.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Dewa Made Indra mengatakan jika Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali juga ingin berkontribusi dalam adaptasi perubahan untuk pengurangan efek gas rumah kaca dalam mewujudkan pengurangan emisi karbon.

"Pak Gubernur sudah mengeluarkan kebijakan-kebijakan strategis sebagai bentuk adaptasi perubahan iklim, ini kan disebabkan oleh meningkatnya emisi karbon gas rumah kaca," ujar Indra.




(nor/gsp)

Hide Ads