Kecelakaan tunggal atau out of control (OC) kerap terjadi pada truk yang melintas di jalur Denpasar-Gilimanuk. Meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa, kecelakaan tunggal ini tidak jarang menimbulkan gangguan bagi pengguna jalan lainnya yakni kemacetan.
Berdasarkan catatan detikBali, sepanjang Januari-Juli 2023 setidaknya ada 16 unit truk yang mengalami kecelakaan tunggal di sepanjang jalur Denpasar-Gilimanuk.
Sebagian besar kecelakaan tunggal tersebut akibat truk yang gagal melalui tanjakan. Meski demikian, belasan kecelakaan tunggal tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kecelakaan tunggal paling sering terjadi di tanjakan Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, yang kini sedang diperlebar oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN).
Di lokasi ini, setidaknya ada sembilan unit truk yang mengalami kecelakaan tunggal. Belum lama ini, di lokasi tersebut sebuah truk bermuatan 20 ton tepung gagal melalui tanjakan dan berjalan mundur hingga menabrak tiga mobil lainnya.
Selebihnya, kecelakaan tunggal terjadi di Desa Antap dan Desa Singin di Kecamatan Selemadeg. Atau, di Desa Megati Kecamatan Selemadeg Timur.
Rata-rata truk tersebut mogok di pertengahan tanjakan dan akhirnya berjalan mundur dan berujung dengan kecelakaan tunggal. Ada juga karena faktor kelalaian sopirnya sehingga mengalami kecelakaan tunggal.
Menyikapi itu, Satuan Lalu Lintas atau Satlantas Polres Tabanan mengimbau pengendara untuk menjaga jarak saat memasuki tanjakan di sepanjang jalur Denpasar-Gilimanuk.
"Kami imbau ke masyarakat pengendara untuk jaga jarak ketika ada truk yang akan melalui tanjakan. Tolong jangan mengekor di belakang (truk)," tegas Kasatlantas Polres Tabanan AKP Adrian Rizki Ramadhan, Kamis (3/8/2023).
Ia menambahkan pengendara lain sebaiknya menjaga jarak aman ketika sebuah truk melalui sebuah tanjakan.
"Sebaiknya jaga jarak. Bisa dianalisa atau diperkirakan sendiri berapa jarak amannya. Agak menjauhlah dari truk," tukasnya.
Ia mengakui dengan menjaga jarak aman setidaknya bisa mengurangi risiko kecelakaan yang bisa saja terjadi akibat truk yang mengalami kecelakaan tunggal karena gagal melalui tanjakan.
"Iya untuk meminimalkan risiko dan antisipasi. Apalagi sepanjang Selabih sampai Dakdakan ini ada beberapa tanjakan," imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada pengusaha untuk memperhatikan bobot muatan yang diangkut dengan truk. Jangan memaksakan mengangkut muatan berlebih dari kapasitas truk.
"Sebetulnya tidak ada niat untuk menghambat usaha. Tapi pertimbangkan juga keamanan dan kenyamanan pengguna jalan lainnya. Kalau kecelakaan kan yang rugi pengusaha juga," tegasnya.
(hsa/hsa)