HIMPONI Gelar Konferensi Onkologi Internasional di Bali, Diikuti 16 Negara

Badung

HIMPONI Gelar Konferensi Onkologi Internasional di Bali, Diikuti 16 Negara

Ronatal Siahaan - detikBali
Rabu, 02 Agu 2023 21:08 WIB
Ketua Himpunan Perawat Onkologi Indonesia Kemala Rita Wahidi di sela-sela acara bertajuk β€œ6th International Oncology Nursing Conference” yang diadakan di The Patra Bali Resort & Villas, Tuban, Badung, Rabu (2/8/2023). (Ronatal Siahaan/detikBali)
Foto: Ketua Himpunan Perawat Onkologi Indonesia Kemala Rita Wahidi di sela-sela acara bertajuk "6th International Oncology Nursing Conference" yang diadakan di The Patra Bali Resort & Villas, Tuban, Badung, Rabu (2/8/2023). (Ronatal Siahaan/detikBali)
Badung -

Indonesia Oncology Nursing Association atau Ikatan Perawat Onkologi Indonesia (HIMPONI/Himpunan Perawat Onkologi Indonesia) menggelar acara bertajuk '6th International Oncology Nursing Conference' di Bali. Acara ini bakal berlangsung tiga hari ke depan dan diikuti sekitar 400 peserta dari 16 negara, seperti Amerika Serikat, Thailand, China, Korea Selatan, Vietnam, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura.

Acara ini diadakan bertujuan untuk melakukan perubahan di bidang kesehatan. Khususnya di empat penyakit besar, seperti jantung, kanker, stroke, dan urologi.

"Jadi sebetulnya pertemuan ini sangat penting sekali. Artinya pertama berkaitan dengan pemerintah saat ini melakukan transformasi di bidang kesehatan terhadap terutama terhadap empat penyakit besar, jantung, kanker, stroke, dan urologi," ujar Ketua HIMPONI Kemala Rita Wahidi kepada awak media di sela-sela konferensi, di The Patra Bali Resort & Villas, Tuban, Badung, Rabu (2/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemala menuturkan konferensi onkologi yang keenam ini digelar dalam rangka melakukan terobosan-terobosan agar memberikan kontribusi di dalam program pemerintah dengan meningkatkan kompetensi perawat.

Selain itu, dia mengatakan angka kanker di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahun sekitar 100.000 kasus. "Selalu terjadi peningkatan kasus kanker. Meningkat sekali bukan hanya meningkat jumlahnya itu. Peningkatannya sangat tinggi sekali angkanya, ada yang meningkat ratusan ribu setiap tahunnya, kebetulan saya dari pusat kanker nasional," terangnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Kemala, 70 persen yang terkena kanker biasanya sudah memasuki stadium lanjut, yakni stadium tiga dan empat. Walhasil, mereka yang pada stadium ini tak bisa menjalani pengobatan untuk pemulihan lagi.

"Itu bukan hanya soal meningkat kasusnya. Tetapi kondisi pasiennya yang datang 70 persen sudah dengan kondisi yang lanjut. Pada kondisi tersebut kami tidak bisa melakukan pengobatan untuk kesembuhan lagi. Tetapi yang dilakukan adalah bagaimana kualitas pasien tetap baik. Artinya pasien tidak kesakitan, pasien tidak nyeri, pasien bisa makan, bisa beraktivitas," imbuhnya.




(nor/irb)

Hide Ads