Serba-Serbi Hari Puisi Indonesia 26 Juli dan Mengenal Sosok Chairil Anwar

Serba-Serbi Hari Puisi Indonesia 26 Juli dan Mengenal Sosok Chairil Anwar

Hanna Patricia M. Lubis - detikBali
Rabu, 26 Jul 2023 16:31 WIB
Chairil Anwar
Chairil Anwar. Foto: Ilustrasi: Ivon
Denpasar -

Hari Puisi Indonesia diperingati setiap 26 Juli. Diperingatinya Hari Puisi Indonesia bertujuan untuk menjaga dan melaksanakan komitmen memberi penghargaan tinggi kepada perpuisian dan kepenyairan di Indonesia.

Lantas, bagaimana sejarah dan cara memperingati Hari Puisi Indonesia yang diperingati setiap 26 Juli? Yuk simak informasi selengkapnya pada artikel berikut ini!

Sejarah Hari Puisi Indonesia

Sejarah Hari Puisi Indonesia bermula tanggal 26 Juli yang berdasarkan pada hari ulang tahun Chairil anwar pada 26 Juli 1922. Dilansir dari Antara, penetapan tersebut dideklarasikan oleh para penyair Indonesia pada 22 November 2012.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari Puisi Indonesia 26 Juli dideklarasikan berdasarkan kesepakatan Tim Perumus. Alasan pemilihan tanggal tersebut sebab 26 Juli merupakan hari lahir penyair Chairil Anwar, dianggap sebagai tonggak utama tradisi puisi modern Indonesia.

"Sesuai hasil kesepakatan Tim Perumus, yang kami pilih sebagai Hari Puisi Indonesia adalah tanggal 26 Juli, yakni hari lahir penyair Chairil Anwar, peletak tonggak utama tradisi puisi modern Indonesia," kata penyair Ahmadun Yosi Herfanda, anggota Tim Perumus yang juga kurator Pertemuan Penyair Indonesia (PPI).

ADVERTISEMENT

Deklarasi Hari Puisi Nasional tersebut merupakan puncak dari serangkaian acara Pertemuan Penyair Indonesia (PPI) I yang digelar di Anjungan Idrus Tintin Pekanbaru, Riau, pada 22 November 2012. Setelah dideklarasikan, Hari Puisi Indonesia diperingati setiap 26 Juli secara besar-besaran setiap tahunnya.

Mengenal Seorang Chairil Anwar

Dikutip situs Ensiklopedia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Chairil Anwar terkenal sebagai penyair yang tidak lepas dari puisi modern Indonesia. Sosoknya menjadi pelopor Angkatan 45 dalam Sastra Indonesia. Chairil Anwar lahir pada 26 Juli 1922 di Medan, Sumatera Utara.

Orang tua Chairil Anwar berasal dari Payakumbuh. Ayahnya bernama Teoloes bin Haji Manan yang bekerja sebagai ambtenaar pada zaman Belanda dan menjadi Bupati Rengat pada zaman Republik tahun 1948. Ibunya bernama Saleha yang dipanggil sebagai Mak Leha.

Pada Januari-Maret 1948, Chairil Anwar bekerja menjadi redaktur majalah Gema Suasana. Namun, karena merasa tidak puas, dia mengundurkan diri dari pekerjaan tersebut.

Dia kemudian bekerja sebagai redaktur di majalah Siasat sebagai pengasuh rubrik kebudayaan 'Gelanggang' bersama dengan Ida Nasution, Asrul Sani, dan Rivai Apin.

Kemudian, Chairil Anwar merencanakan untuk mendirikan sebuah majalah kebudayaan yang bernama 'Air Pasang' dan 'Arena'. Namun, rencana itu belum juga terwujud hingga Chairil Anwar meninggal dunia.

Lalu, sejak 1942-1949, Charil Anwar telah menghasilkan 71 buah sajak asli, dua buah sajak saduran, 10 sajak terjemahan, enam prosa asli, dan empat prosa terjemahan. Chairil Anwar wafat pada 28 April 1949 akibat sakit paru-paru.

Cara Memperingati Hari Puisi Indonesia

Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk memperingati Hari Puisi Indonesia. Berikut diantaranya:

1. Mengunggah twibbon Hari Puisi Nasional di media sosial, berikut rekomendasi twibbon hari puisi Indonesia yang dikutip dari Twibbonize:
β€’ https://twb.nz/haripuisiindonesiasdkesatuan
β€’ https://twb.nz/hpiriau2022
β€’ https://twb.nz/haripuisiindonesia2021
β€’ https://twb.nz/dsj
β€’ https://twb.nz/haripuisiindonesia2022
2. Mengadakan pelatihan pembuatan dan membaca puisi
3. Mengunggah puisi karya Chairil Anwar di media sosial
4. Menggelar lomba membuat atau membaca puisi
5. Menggelar bedah karya
6. Memberikan pengetahuan puisi kepada masyarakat

Nah, itu dia serba-serbi hari puisi Indonesia yang diperingati setiap 26 Juli. Semoga membantu dan bermanfaat ya!




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads