Beberapa hari terakhir, warga Bali merasakan suhu udara lebih dingin dari biasanya. Berdasarkan pengamatan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, suhu udara di Bali mencapai 20 derajat celsius. Kondisi ini akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Prakirawan BMKG Wilayah III Denpasar Agus Mahendra menjelaskan fenomena ini terjadi akibat berbagai faktor. Salah satunya, Indonesia sedang memasuki musim kemarau dan akan menemui puncaknya pada Agustus mendatang.
"Kondisi ini (suhu lebih dingin) masih akan terjadi sampai bulan Agustus 2023. Yang mana saat itu merupakan puncak musim kemarau," jelas Agus Mahendra kepada detikBali, Minggu (23/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus menuturkan suhu dingin 20 derajat celcius saat ini juga dipengaruhi oleh aktifnya monsoon Australia. Udara dingin yang bergerak dari Australia melewati Indonesia dapat mempengaruhi suhu udara di Indonesia, termasuk Bali.
"Pengaruh lainnya adalah gerak semu matahari serta berkurangnya lapisan awan pada musim kemarau. Itu menyebabkan panas dilepaskan oleh permukaan ke lapisan yang lebih tinggi," jelasnya.
Menurut Agus, perubahan suhu hingga terasa lebih dingin menjelang puncak kemarau adalah fenomena berulang. Ia pun mengimbau masyarakat untuk melindungi diri dengan menyiapkan pakaian hangat ketika suhu sudah mulai terasa dingin, terutama saat malam hingga dini hari.
"Suhu dingin ini fenomena yang berulang di setiap musim kemarau. Ini terjadi di seluruh Bali," sambung Agus Mahendra.
Selain suhu dingin, BMKG juga memantau potensi kekeringan akibat minimnya curah hujan di wilayah Bali bagian utara. Agus mengimbau warga yang tinggal di wilayah Bali utara untuk mewaspadai kekeringan hingga puncak musim kemarau nanti.
(iws/iws)