Evakuasi kapal motor penumpang (KMP) Trisna Dwitya yang kandas di Selat Bali belum membuahkan hasil. Tali tross yang digunakan oleh KMP SMS Swakarya untuk menarik kapal tersebut berkali-kali putus.
Koordinator Satuan Pelaksana Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk, I Nyoman Agus Sugiarta menuturkan penarikan KMP Trisna Dwitya dilakukan pada pukul 08.30 Wita, Rabu (19/7/2023). "Upaya penarikan gagal karena tali tross yang digunakan terputus, sehingga penarikan harus ditunda," tuturnya kepada detikBali, Rabu (19/7/2023).
Menurut pantauan detikBali, KMP Trisna Dwitya masih belum bisa bergerak. KMP SMS Swakarya juga terlihat berupaya menarik kapal tersebut, tapi tali tross yang digunakan menarik kapal itu putus berkali-kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, untuk menarik KMP Trisna Dwitya yang kandas, operator KMP SMS Swakarya sempat menggunakan tali sling baja. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil.
Agus menerangkan pengelola Pelabuhan Gilimanuk akan mendatangkan tugboat untuk menarik KMP Trisna Dwitya. "Saat ini, masih dilakukan upaya penarikan sembari menunggu kedatangan kapal bantuan," papar Agus.
Agus memastikan jalur pelayaran Banyuwangi, Jawa Timur, ke Bali masih aman. Namun, ia mengingatkan kapal yang melintasi Selat Bali untuk menjaga jarak dan menjauh lokasi KMP Trisna Dwitya yang kandas.
KMP Trisna Dwitya kandas di perairan selat Bali pada pukul 20.35 Wita, Selasa (18/7/2023). Kapal tersebut terseret arus dan angin kencang saat akan bersandar di dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk.
KMP Trisna Dwitya dinakhodai oleh Tri Ananda Basma Bimantara. Kapal tersebut membawa lima motor, 13 truk, 25 penumpang, dan 13 awak kapal. "Seluruh penumpang kapal sudah dievakuasi dan saat ini penumpang diberikan tempat beristirahat di ruang VIP ASDP," ujarnya. Tak ada korban jiwa karena peristiwa tersebut.
(gsp/gsp)