Perbekel Pecatu, Kuta Selatan, I Made Karyana Yadnya mengatakan proyek pembangunan Jalan Lingkar Selatan atau JLS masih dalam tahap sosialisasi pematangan rute atau trase. Dia membantah jika isu proyek tersebut terhenti dan saat ini kembali dilanjutkan.
"Nggak ada begitu (rencana JLS). Ini kan proses berjalan, bukan redup. Artinya setiap prosesnya kan harus matang. Upaya pemerintah memberikan kesempatan masyarakat kasih masukan, keterlibatan semua pihak ada dan rencana matang," kata Karyana, Jumat (7/7/2023).
Dia mengakui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung meninjau ulang trase atau rute yang direncanakan. Ada usulan masyarakat agar trase disempurnakan, mengingat rencana jalan sebelumnya sebagian bakal melewati lahan terjal hingga nanti akan berbahaya bagi pengendara, khususnya angkutan bus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jalur itu kan nanti bisa jadi akses keluar wisatawan yang selesai nonton kecak. Bus-bus besar keluar dari Uluwatu. Sebelumnya memang sudah ada rute tetapi ada masukan warga karena dinilai terjal, curam, menurun kan bahaya," ucap Karyana menegaskan.
"Karena itu diberikan masukan warga, sehingga kami semua mencoba membuka trase baru. Tanah di sana (direncanakan) lapang, kosong dan datar, lurus jalannya. Lebih enak dan aman memudahkan lalu lintas di sana," sambung dia.
Setelah peninjauan itu, tim teknis dinas terkait bakal menyempurnakan kembali trase JLS. Para pemilik lahan terdampak juga akan dirangkul lagi. Saat ini, menurut Karyawan masih tahap sosialisasi.
"Kalau tidak salah ada sekitar tujuh atau delapan orang di sana lahannya terdampak. Kami kan perlu cek juga di sisi kiri dan kanan siapa pemiliknya. Nanti kalau sudah oke, di situ kembali sosialisasi ke warga," sambungnya.
Untuk diketahui, pembangunan jalan dengan lebar 24 meter ini melintasi sejumlah desa di Kecamatan Kuta Selatan. Rute mulai dari Peminge, Sawangan di Kelurahan Benoa, Desa Kutuh, Ungasan, Pecatu, dan Jimbaran.
"Tetapi lingkar barat, di Pecatu ini diprioritaskan, memecah kemacetan saat keluarnya wisatawan nonton Kecak di Uluwatu. Sekarang memang padat apalagi pasca Korona, makin menggeliat. Tidak kenal Sabtu Minggu, kondisinya pagi siang sore macet," tukas Karyawan.
(nor/nor)