Puluhan perahu nelayan di perairan Pantai Pebuahan, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali, tenggelam setelah hujan deras disertai gelombang tinggi pada Jumat (7/7/2023). Bahkan, beberapa perahu hilang setelah terseret arus.
Informasi yang dihimpun detikBali, lebih dari 30 perahu nelayan di Pantai Pebuahan tenggelam akibat gelombang tinggi tersebut. Sementara itu, perahu-perahu yang masih terparkir perlahan juga tersapu ombak. Warga hanya bisa pasrah menghadapi situasi ini.
"Sudah lebih dari 30 perahu yang tenggelam. Cuaca buruk dengan hujan dan angin kencang sudah terjadi sejak kemarin dan pukul 04.00 Wita perahu mulai tenggelam," kata seorang warga Banjar Pebuahan, Haryanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria berusia 44 tahun itu menjelaskan jumlah seluruh perahu nelayan di wilayah Pantai Pebuahan mencapai lebih dari 100 perahu. Menurutnya, warga Pebuahan yang sehari-hari hidup dari hasil laut hanya pasrah menyaksikan perlengkapan melaut mereka hancur diterjang ombak.
"Bahkan ombak sudah masuk ke dalam rumah-rumah warga," ungkap Yanto.
Yanto menuturkan para nelayan saat ini masih memantau posisi terakhir perahu mereka. Jika cuaca membaik, kata dia, perahu-perahu tersebut akan dievakuasi ke pinggir pantai untuk dicek kondisinya.
"Perahu adalah satu-satunya alat kami untuk mencari nafkah. Rumah kami sudah rusak karena terkena gelombang dan sekarang perahu kami juga mengalami nasib serupa. Penderitaan kami menjadi semakin lengkap," imbuh Yanto.
Kelian Banjar Pebuahan Kanzan masih mendata jumlah perahu nelayan yang telah tenggelam. Menurutnya, beberapa perahu yang tenggelam masih berada di tempat labuh semula. Meski begitu, ia mengakui beberapa perahu telah terbawa arus. "Saat ini, kami mencatat lebih dari 30 perahu yang tenggelam," jelasnya.
(iws/iws)