.webp)
Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pertanian Kota Denpasar menurunkan petugas untuk memeriksa postmortem hewan kurban di 145 lokasi yang tersebar di Kota Denpasar pada Idul Adha 1444 Hijriyah.
Adapun petugas yang diterjunkan terdiri dari lebih dari delapan orang dokter hewan, 150 mahasiswa, dan enam orang dosen atau tenaga pegajar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Udayana.
Kepala UPT Puskeswan Dinas Pertanian Kota Denpasar Ketut Ayu Meidiyanti menyebut kegiatan pemeriksaan postmortem hewan kurban bertujuan agar masyarakat menerima daging kurban yang aman dan sehat untuk dikonsumsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, postmortem merupakan pemeriksaan kesehatan pada bagian jeroan dan karkas hewan yang telah disembelih.
"Untuk pemeriksaan antemortem pada hewan kurban telah kami lakukan kemarin," ucap Meidiyanti dalam siaran persnya, Kamis (29/6/2023) malam.
Ia memaparkan pemeriksaan antemortem bertujuan untuk mencegah pemotongan hewan yang secara nyata menunjukkan gejala klinis penyakit hewan menular dan zoonosis atau tanda-tanda yang menyimpang.
"Pemeriksaan antermotem dilakukan guna mencegah kontaminasi dari hewan atau bagian dari hewan yang menderita penyakit kepada para petugas, peralatan, dan lingkungan sekitarnya," jelasnya.
Meidiyanti juga menambahkan petugas melakukan pemeriksaan setelah hewan kurban selesai disembelih, di mana proses pemeriksaan meliputi kepala, karkas dan jeroan.
(BIR/BIR)
