Hiii... Serangan Ulat Bulu di Jembrana Bikin Warga Gatal-gatal

Hiii... Serangan Ulat Bulu di Jembrana Bikin Warga Gatal-gatal

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Kamis, 29 Jun 2023 15:49 WIB
Serangan ulat bulu yang mengganggu warga serta mengakibatkan gatal-gatal di Banjar Tegalbadeng, Desa Tegalbadeng Timur, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Kamis (29/6/2023).
Foto: Serangan ulat bulu yang mengganggu warga serta mengakibatkan gatal-gatal di Banjar Tegalbadeng, Desa Tegalbadeng Timur, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Kamis (29/6/2023). (Istimewa)
Jembrana -

Serbuan ulat bulu mengganggu warga di Banjar Tegalbadeng, Desa Tegalbadeng Timur, Kecamatan Negara. Ulat bulu yang diperkirakan mencapai ribuan ekor tersebut menempel di tembok rumah-rumah warga. Warga pun mengeluh gatal-gatal.

Salah seorang warga setempat, I Putu Ariasa (53), menyebut serangan ulat bulu pertama kali terjadi tiga lalu. Awalnya hanya di depan gang, tapi pada Kamis (29/6/2023) pagi ulat sudah masuk ke rumah-rumah warga.

"Ada sekitar enam rumah warga menjadi sasaran serbuan ulat bulu ini, dan warga sekitar sangat terganggu, bahkan mengeluhkan gatal-gatal," beber Ariasa dikonfirmasi detikBali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, ulat bersumber dari bunga sandat setinggi tujuh meter yang tumbuh di dekat rumah warga. Pohon bunga sandat itu menjadi sarang ulat bulu. Jumlah ulat kemudian semakin banyak hingga berjatuhan ke rumah-rumah warga.

"Sekarang daun sandat sudah habis dimakan ulat, sehingga hinggap ke pohon-pohon lain untuk mencari makan. Jumlahnya terus meningkat, jadi kami sudah laporkan ke pihak terkait," ujar Ariasa.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Sutama mengatakan serangan ulat bulu ini terjadi hanya di satu lokasi yang sumbernya berasal dari pohon jati dan pohon sandat serta berada di lahan kosong milik salah satu warga.

"Radius serangan ulat tersebut hanya mencapai 10 meter di sebelah kiri dan kanan rumah warga, sekitar enam rumah terkena dampaknya. Ulat bulu tersebut menempel di tembok-tembok pagar rumah warga," kata Sutama.

Untuk mencegah penyebaran serangan ulat bulu ke rumah warga lainnya, petugas menyemprot dengan insektisida. "Sudah kami lakukan penyemprotan untuk membasmi ulat-ulat ini, kami juga dibantu dari pihak BPBD Jembrana serta warga setempat," jelasnya.

Menurut Sutama, serangan ulat bulu ini merupakan kejadian musiman yang terjadi setiap tahun. Pada pagi hari, ulat tersebut masih bergerombol. Namun, saat cuaca panas mereka mencari tempat teduh.

"Mengingat jumlah ulat yang sangat banyak, hewan peliharaan warga seperti ayam tidak mampu mengatasi serangan ini," tandas Sutama.




(hsa/BIR)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads