.webp)
Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung mengawasi proses pemotongan hewan kurban untuk memastikan dagingnya sehat dan terbebas dari penyakit. Petugas melakukan pemeriksaan secara klinis terhadap hewan kurban di delapan lokasi pemotongan di Kabupaten Klungkung, Kamis (29/6/2023) pagi.
"Pemeriksaan dilakukan saat hewan kurban masih hidup dan setelah disembelih untuk memastikan daging sehat dan bisa dikonsumsi," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Distan Klungkung Anak Agung Raka Arnawa kepada detikBali di Rumah Potong Hewan (RPH) Semarapura Kangin, Klungkung.
Arnawa mengungkapkan hewan kurban pada Idul Adha 1444 Hijriah ini terdiri dari 52 ekor sapi dan 108 ekor kambing. Menurutnya, pemeriksaan klinis itu juga bertujuan untuk mengetahui hewan kurban tersebut aman, sehat, utuh, dan halal alias ASUH.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dari hasil pemeriksaan di sini (RPH Semarapura Kangin), semua sehat dan layak untuk dipotong," ujar Raka Arnawa.
Kapolres Klungkung AKPB I Nengah Sadiarta turut memantau proses pemotongan daging kurban tersebut. Ia juga langsung menyerahkan seekor sapi berbobot 498 kilogram dan dua ekor kambing.
"Pertama kami pastikan hewan sehat dan daging akan dibagikan kepada yang membutuhkan," ujarnya.
Sebelumnya, salat Idul Adha 1444 Hijriah di Kabupaten Klungkung dipusatkan di Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe, Kota Semarapura Klungkung. Salat dimulai pada pukul 06.30 Wita dan berakhir pada pukul 07.30 Wita. Adapun Ahmad Syarif bertindak sebagai imam dan Randi Suhendi sebagai khatib.
Randi Suhendi menuturkan yang terpenting saat momen Idul Adha adalah berkurban dengan ikhlas. Menurutnya, pengobarbanan dengan sapi, kambing, maupun kerbau hanyalah salah satu simbol. Ia menekankan momentum Idul Adha ini bertujuan untuk mengikis sifat-sifat kebinatangan dan ogoisme dalam diri.
(iws/iws)
