.webp)
Seekor penyu hijau (Chelonia mydas) yang ditemukan warga di perairan Desa Pangyangan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, akhirnya mati pada Minggu (25/6/2023). Sebelumnya, penyu tersebut ditemukan warga saat menjaring ikan, Jumat (23/6/2023).
Koordinator Kelompok Pelestari Penyu (KPP) Kurma Asih di Desa Perancak I Wayan Anom Astika Jaya menjelaskan saat itu warga Desa Pangyangan melaporkan penyu hijau terlihat mengambang di perairan dalam keadaan lemas. Setelah melakukan koordinasi, penyu dievakuasi ke Perancak untuk mendapatkan perawatan.
"Meskipun telah dilakukan upaya perawatan, penyu tersebut akhirnya mati pada Minggu (25/6/2023) pagi. Saat ditemukan, tubuh penyu tersebut dipenuhi oleh jamur, menunjukkan kondisi yang memprihatinkan," ungkap Anom dikonfirmasi detikBali, Minggu (25/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah berkonsultasi dengan seorang dokter hewan, lanjut Anom, diketahui penyu tersebut merupakan jenis penyu hijau berusia sekitar 20 tahun. Saat ditemukan, kondisinya sangat kritis dengan jamur yang menempel di seluruh tubuhnya. Jamur bahkan menyebar hingga ke bagian kepala penyu.
"Setelah melalui observasi dan perawatan, penyu hijau ini masih menunjukkan tanda-tanda bertahan hidup. Namun, tubuhnya sangat lemas," kata Anom.
Upaya perawatan dilakukan dengan mengganti air di kolam untuk membersihkan jamur di seluruh tubuh penyu. Namun, pada Minggu pagi akhirnya penyu tersebut tidak dapat bertahan hidup.
"Penyu malang ini akhirnya mati dan telah ditanam di sekitar Pantai Perancak, dibantu oleh relawan kami," tandas Anom.
(hsa/iws)
