Polisi menyelidiki asal-usul keris dan patung yang ditemukan oleh tukang kebun restoran di sungai di Petitenget, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung, Bali. Benda yang diduga sakral atau keramat itu sebelumnya dicurigai dibuang.
Dari hasil penyelidikan awal, tidak ada yang mengakui kehilangan keris dan patung keramat tersebut. Pemangku Pura Petitenget, saat dikonfirmasi oleh Polres Badung, pun menuturkan pura tidak memiliki barang-barang seperti itu.
Kasi Humas Polres Badung Iptu I Ketut Sudana mengatakan ada beberapa kemungkinan barang itu ketika ditemukan terbungkus dalam karung. Yaitu, kepercayaan tertentu untuk membuang barang tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemungkinan barang tersebut sengaja dibuang oleh pemiliknya. Mungkin, karena lokasi penemuannya ada di sungai yang alirannya menuju laut," ujar Sudana dalam keterangan resminya, Sabtu (24/6/2023) sore.
Kendati demikian, ia berjanji untuk mencari informasi mengetahui asal-usul barang tersebut. Terutama, bila mengarah pada tindak pidana pencurian. "Supaya ada kepastian apa barang itu sengaja dibuang oleh pemiliknya atau hasil curian," jelasnya.
Sebelumnya, Ketut Sumantara, tukang kebun restoran, menemukan dua karung di sungai. Ia menarik karung tersebut menggunakan bambu dan berusaha menariknya ke pinggir. Karena berat, karung pembungkus itu pun robek.
Karena robek itulah, Sumantara dapat melihat isi dalam karung tersebut. Ia kaget, sebab karung itu berisi 10 keris berukuran besar, satu keris kecil, dan sejumlah patung terbuat dari kayu dan perunggu. "Ada patung batu diperkirakan arca, tetapi rusak," ungkap Sudana.
"Temuan itu kemudian dilaporkan ke satpam restoran dan ke pos polisi di kawasan Petitenget. Akhirnya, pemangku di Pura Petitenget dipanggil untuk memeriksa barang-barang itu," imbuh Sudana.
Saat ini, barang-barang yang diduga keramat itu pun diamankan ke Polsek Kuta Utara.
(BIR/BIR)