Sebanyak 12 desa di Kabupaten Tabanan, Bali, masuk zona merah rabies. Jumlah tersebut bertambah setelah temuan satu anjing positif rabies di Desa Baru, Kecamatan Marga, pada 14 Juni 2023.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Tabanan Gde Eka Parta Ariana menyebutkan sehari setelah laporan mengenai hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel yang diambil di desa itu, Distan melakukan vaksinasi darurat. "Besoknya sudah dilakukan vaksinasi darurat," jelasnya, , Jumat (23/6/2023).
Eka Parta menyebut vaksinasi darurat dilakukan sebagai salah satu prosedur dan standar tindakan terhadap desa yang terdapat kasus positif rabies pada hewan. "Basis (vaksinasi darurat) desa. Satu banjar (ditemukan hewan) positif (rabies) berarti satu desa harus vaksinasi darurat," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain vaksinasi darurat, Dinas Pertanian Tabanan juga menggelar KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi) kepada masyarakat sebagai upaya pencegahan dan pengendalian rabies agar tidak meluas. Selain Desa Baru, ada sebelas desa lainnya yang tercatat masuk zona merah rabies sejak awal Januari 2023. Seluruh hewan penular rabies (HPR) yang dinyatakan positif itu ditemukan pada anjing.
Adapun kesebelas desa yang masuk zona merah rabies di Tabanan, antara lain Desa Pajahan di Kecamatan Pupuan dan Desa Antap Kecamatan Selemadeg pada 7 Januari 2023. Kemudian Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan, pada 16 Januari 2023.
Berikutnya kembali Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, pada 7 Februari 2023, Desa Kebon Padangan pada 27 Maret 2023, Desa Batungsel pada 3 April 2023.
Temuan positif rabies pada anjing juga tercatat di Desa/Kecamatan Marga pada 12 Mei 2023, Desa Bantas di Kecamatan Selemadeg Timur pada 25 Mei 2023. Berikutnya pada tanggal yang sama, yakni 29 Mei 2023 di Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan dan Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan.
Selanjutnya, temuan positif rabies pada hewan berikutnya tercatat di Desa Mundeh Kauh, Kecamatan Selemadeg Barat pada 30 Mei 2023. Eka Parta mengungkapkan vaksinasi pada HPR yang sempat terhenti akibat ketersediaan vaksin yang kosong dari Pemprov Bali sudah berlanjut lagi.
"Sudah diberikan 1.500 vaksin. Saat ini vaksinasi sudah berlanjut," pungkas Eka Parta.
(iws/nor)