Yasonna Didampingi Gubernur Bali Bagikan Selebaran Do's and Don't ke Wisman

Badung

Yasonna Didampingi Gubernur Bali Bagikan Selebaran Do's and Don't ke Wisman

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Kamis, 22 Jun 2023 17:45 WIB
Menteri Yasonna Laoly didampingi Gubernur Bali Wayan Koster membagikan selebaran do’s and don’t kepada wisatawan mancanegara di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Kamis (22/6/2023). (I Nyoman Adhisthaya Sawitra)
Foto: Menteri Yasonna Laoly didampingi Gubernur Bali Wayan Koster membagikan selebaran do's and don't kepada wisatawan mancanegara di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Kamis (22/6/2023). (I Nyoman Adhisthaya Sawitra)
Badung - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna Laoly membagikan selebaran do's and don't kepada wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali. Yasonna didampingi Gubernur Bali Wayan Koster mengunjungi terminal kedatangan Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Kamis (22/6/2023).

Dalam kegiatannya itu, Yasonna tampak memberikan penjelasan kepada salah satu WNA terkait isi edaran do's and don't tersebut. "Ya, do's and don't go to scan," ucap Yasonna kepada salah satu wisatawan mancanegara (wisman) saat berada di loket Imigrasi.

Menurutnya, pengecekan ini sekaligus memberikan arahan dan pengetahuan kepada wisman terkait kebijakan baru yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah (pemda).

"Kami cek on the spot untuk menyikapi perkembangan beberapa waktu lalu dan terakhir ini, tentang WNA secara khusus bagi mereka-mereka yang melanggar aturan-aturan adat, berperilaku tidak pantas bahkan ada yang melakukan tindakan kriminal," kata Yasonna.

Yasonna melanjutkan selebaran do's and don't akan dimasukkan di masing-masing paspor wisatawan. Sehingga, wisman bisa mengetahui dan membaca apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan wisatawan tersebut.

"Sehingga mereka bisa mengetahui hal-hal yang perlu mereka perhatikan selama di Bali. Memperhatikan budaya, tempat-tempat suci, kearifan lokal, menggunakan pakaian yang sopan, menukar uang ke tempat yang legal, dan menyewa kendaraan yang lisensi, dan lain-lain," tuturnya.

Apalagi, Yasonna memberikan arahan kepada wisman jika selebaran tersebut tidak hanya berupa fisik, tetapi telah disiapkan oleh Imigrasi berupa QR code di depan counter. Jadi, bisa disimpan di handphone (HP) wisatawan tersebut.

"(Setelah QR code) langsung ada di HP mereka dalam tiga bahasa, Inggris, Mandarin, dan India. Nanti bahasa-bahasa lainnya, seperti Rusia akan kami proses terjemahkan dan kami akan tingkatkan," jelas Yasonna.

Terlebih, Yasonna meminta agar semua pihak mulai dari pemda sampai masyarakat agar dapat mencegah dan mengawasi perilaku-perilaku wisatawan mancanegara yang datang ke Bali.

"Sama-sama kami mendorong (pariwisata) turisme yang ada di Bali. Tapi pada saat yang sama kami juga harus menjaga budaya kita dan mereka harus berperilaku tertib di daerah ini (Bali)," tegas Yasonna.

Selain itu, dia juga sempat melihat proses bea cukai yang sangat cepat dengan menggunakan e-form tanpa harus menunggu lama.




(nor/gsp)

Hide Ads