Pencarian nelayan hilang terseret ombak bernama Dewa Gede Puja (52) yang berasal dari Banjar Dinas Celok Kelod, Desa Bugbug, Kecamatan/Kabupaten Karangasem, resmi dihentikan oleh tim SAR gabungan, Sabtu (17/6/2023).
Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Basarnas Karangasem I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana mengatakan pencarian dihentikan karena sudah tujuh hari Gede Puja tetap tidak ditemukan.
"Sesuai SOP yang berlaku jika selama tujuh hari proses pencarian terhadap korban tetap tidak bisa ditemukan, maka tim SAR gabungan akan menghentikan proses pencarian," kata Eka Wiadnyana, Sabtu (17/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eka Wiadnyana mengatakan tim SAR gabungan telah berupaya maksimal mencari dengan menelusuri mulai dari perairan Seraya, Kecamatan Karangasem, hingga perairan Sengkidu, Kecamatan Manggis.
"Selama proses pencarian tim SAR gabungan juga sempat mengalami beberapa kendala, seperti gelombang tinggi dan angin berhembus sangat kencang sehingga sedikit menyulitkan dalam proses pencarian," kata Eka Wiadnyana.
Sebelum operasi SAR dihentikan, pihaknya terlebih dahulu melakukan rapat dengan Bakamla, Balawista, Satpolairud Polres Karangasem, dan keluarga Gede Puja. Dalam rapat tersebut semuanya sepakat untuk menghentikan proses pencarian.
"Keluarga korban juga mengaku sudah ikhlas meskipun korban belum bisa ditemukan dan keluarga juga mengucapkan terima kasih karena tim SAR gabungan telah melakukan upaya pencarian dengan maksimal," jelas Eka Wiadnyana.
Gede Puja Tidak Bisa Berenang
Gede Puja ternyata selama ini tidak bisa berenang. Hal tersebut dikatakan oleh salah satu keluarga, I Gede Astawa saat ditemui di lokasi kejadian, Minggu (11/6/2023).
Astawa menuturkan selama ini Dewa Puja dikenal sangat ramah, pekerja keras, dan pandai bergaul. Istri dan seluruh anggota keluarga sangat terpukul begitu mendengar kabar jika Gede Puja hilang terseret ombak.
"Tadi istrinya sangat histeris begitu mendengar kabar tersebut. Tapi saat ini sudah bisa ditenangkan dan sudah dibawa pulang untuk istirahat," kata Astawa.
Astawa menuturkan semenjak menikah dan menetap di Desa Bugbug, Gede Puja sudah ikut melaut dan nelayan menjadi pekerjaan utamanya meski tidak bisa berenang. Selain itu juga ikut bekerja sampingan menjadi buruh atau pasang dekorasi.
"Beliau (Dewa Puja) aslinya dari Bangli tapi menikah dengan orang dari Bugbug dan akhirnya memilih untuk menetap di sini sampai saat ini," kata Astawa.
Dewa Puja memiliki satu orang istri dan tiga orang anak. Istrinya berdagang di pasar, sedangkan ketiga anaknya sudah bekerja. Satu anak di antaranya baru berangkat bekerja ke luar negeri.
Sebelumnya, saat hendak turunkan jukung untuk melaut, sebanyak tujuh orang nelayan terseret ombak di Pantai Pasir Putih, Desa Bugbug. Enam orang berhasil menyelamatkan diri, sedangkan satu orang nelayan atas nama Dewa Gede Puja dinyatakan hilang pada Minggu (11/6/2023) pagi sekitar pukul 07.00 Wita.
(nor/nor)