Gubernur Jawa Tengah (Jateng) sekaligus bakal calon presiden (bacapres) PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo tengah safari politik ke Bali. Partai NasDem sebagai motor Koalisi Perubahan menanggapi dingin kedatangan Ganjar.
Wakil Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPW NasDem Bali Agus Dei menyebut safari politik itu adalah hal biasa.
"Kami (NasDem) mengapresiasi sebagai sesama anak bangsa, sebagai calon presiden," kata Agus kepada detikBali, Jumat (16/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menganggap itu hal yang biasa. Ganjar datang hal yang biasa," imbuhnya.
Agus menyebut NasDem tidak terganggu dengan kedatangan Ganjar di Bali. Sebagai calon presiden, Agus melanjutkan, Ganjar dituntut untuk bertemu langsung dengan rakyat di daerah-daerah.
"Tidak ada hal yang istimewa, karena itu tugas. Siapapun dia, menjadi pemimpin bangsa, dia harus menyapa seluruh rakyat. Bukan hanya Bali, tapi di seantero Nusantara ini," tegas Agus.
Sebut Elektabilitas Anies Meroket
Disinggung terkait kedatangan Anies Baswedan ke Bali, Agus mengakui hal itu belum diputuskan oleh DPP NasDem. Ia menegaskan masih menunggu keputusan DPP NasDem terkait agenda kunjungan mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Meski begitu, Agus mengatakan NasDem tidak kalah start dari Ganjar yang berkunjung ke Bali. Di sisi lain, Agus mengatakan tidak percaya dengan survei Capres 2024 yang menyebutkan elektabilitas Anies turun.
"Kalau di Bali memang (elektabilitas) kami akan turun karena resistensi tinggi. Tetapi di luar Bali? Wah, bagaikan roket Pak Anies itu. Percaya, ya," tandas Agus.
Sambutan Ganjar di Acara Temu Budaya
Salah satu agenda Ganjar di Bali adalah menghadiri acara "Temu Budaya Jawa-Bali untuk Indonesia Raya". Dia menuturkan kerja sama budaya antara Bali dan Jawa harus terjalin. Sebab, menurut Ganjar, Proklamator Soekarno pernah menyampaikan Indonesia mesti memiliki kekuatan untuk menjaga budaya Nusantara sekaligus mengembangkannya.
"Maka kita punya kekuatan untuk bisa berkepribadian dalam kebudayaan," kata Ganjar dalam sambutannya di Prime Plaza Hotel Sanur, Denpasar, Jumat.
Jika tidak pernah mengembangkan dan mencintai, kata Ganjar, bisa saja budaya Nusantara akan ditekan oleh kekuatan luar. "Ya roots-nya (akarnya) kita semua sama," tegasnya.
Solo Pusat Budaya, Bali Benteng Budaya
Bagi Ganjar, Bali sangat istimewa dan selalu menarik. Ia menyebut ketika orang-orang ke Bali pasti akan tertarik dengan budayanya. Bahkan, ia mengaku budaya Bali begitu kuat sehingga setiap orang harus mengikuti peraturan di Pulau Dewata.
"Ini mesti kita akui bersama Bapak/Ibu, Bali ini juga salah tempat di Indonesia menjadi bentengnya budaya. Bentengnya ada di sini," imbuhnya.
Ganjar mengatakan pertemuan hari ini begitu penting. Ia dan Gubernur Bali Wayan Koster juga sudah berdiskusi untuk mengimbau para budayawan dari Jawa Tengah dan Bali untuk mereka berinteraksi mengembangkan budaya.
Selain itu, Ganjar menyebut Solo, Jawa Tengah, juga tengah berupaya untuk menjadi pusat budaya. "Sama, kami mencoba di Jawa Tengah, Solo sebagai epicenter budaya juga," ujarnya.
"Alhamdulilah, masih bisa melihat, dan teman-teman masih bisa mengelola itu dengan baik. Bahkan juga kami kembangkan kembali. Mulai dari pakaian adat," tandasnya.
(hsa/hsa)