Panglima tentara dari negara-negara Asia Tenggara bertemu di acara ASEAN Chiefs of Defence Force Meeting (ACDFM). Pertemuan yang digelar di Hotel Apurva Kempinski Nusa Dua, Bali, Rabu (7/6/2022) itu menghasilkan sejumlah kesepakatan.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menjelaskan pertemuan ACDFM menghasilkan sejumlah kesepakatan salah satunya mendukung perluasan kerja sama ASEAN dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific in Defence Perspective. "ASEAN dapat memperluas lingkup kerja sama ke dalam empat pilar utama," tuturnya, Rabu.
Empat pilar utama itu, Yudo melanjutkan, kerja sama maritim, konektivitas, pembangunan berkelanjutkan, dan kerja sama ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yudo menjelaskan Indonesia memprioritaskan kawasan yang aman dan stabil. Tujuannya, untuk meningkatkan kesejahteraan negara-negara Asia Tenggara.
Untuk mewujudkan hal itu, Yudo melanjutkan, Indonesia memerlukan dukungan melalui kerja sama dengan negara-negara Asia Tenggara dengan tetap berpegang pada sentralitas ASEAN. "Terutama mempromosikan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific, cara pandang tentang kawasan Indo-Pasifik yang terbuka, bebas, dan inklusif," ujarnya.
Negara-negara Asia Tenggara yang tergabung dalam ACDFM juga sepakat menggelar latihan gabungan nontempur di Natuna, Kepulauan Riau. Latihan tersebut akan digelar pada September 2023.
Yudo mengatakan latihan gabungan itu bernama ASEAN Solidity Excercise in Natuna atau ASEC 01 N. Materi kegiatan tersebut antara lain keamanan laut, search and rescue (SAR), hingga bakti sosial di Natuna.
"Kami sepakat untuk menjaga stabilitas keamanan ASEAN dengan melaksanakan latihan gabungan bersama," tutur Yudo.
(gsp/iws)