Hampir 2 Hari Jalan di Tabanan Lumpuh akibat Tepi Saluran Irigasi Jebol

Hampir 2 Hari Jalan di Tabanan Lumpuh akibat Tepi Saluran Irigasi Jebol

Chairul Amri Simabur - detikBali
Minggu, 28 Mei 2023 19:02 WIB
Proses pembersihan material tanah di tepi saluran irigasi yang longsor dan menimbun jalan tembus antara Desa Tua dan Baru di Kecamatan Marga, Minggu (28/5/2023).
Foto: Proses pembersihan material tanah di tepi saluran irigasi yang longsor dan menimbun jalan tembus antara Desa Tua dan Baru di Kecamatan Marga, Minggu (28/5/2023). (istimewa)
Tabanan -

Jalan tembus antara Desa Tua dan Baru di Kecamatan Marga lumpuh selama hampir dua hari. Sebabnya, tepian irigasi yang ada di pinggir jalan tersebut longsor pada Jumat (26/5/2023) malam.

"Sekarang sudah bisa (dilalui). Kemarin, Sabtu (27/5/2023), tidak bisa sama sekali," jelas Perbekel Desa Tua I Wayan Budi Arta Putra, Minggu (28/5/2023).

Ia memastikan tepian berupa tanah setinggi kurang lebih 15 meter yang longsor tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Apalagi saat senderan itu longsor sekitar pukul 23.00 Wita, tidak ada yang melintas di jalan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pun demikian dengan keperluan air untuk area persawahan di Desa Baru sebab, saluran air masih dalam kondisi baik.

"Kemarin, Sabtu (27/5/2023), tidak bisa dilalui. Sudah sempat dibersihkan secara manual tapi tidak berhasil. Hari ini baru bisa dilalui karena sudah pakai ekskavator," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Proses pembersihan material longsor dilakukan petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan.

"Sekarang tinggal pembersihan lumpur saja. Disemprot pakai air oleh petugas Damkar (Pemadam Kebakaran)," kata Budi.

Mengenai penyebab, ia menduga tepian tanah itu longsor akibat rembesan air dari saluran irigasi yang ada bagian atas. Rembesan air itulah yang kemudian mengikis bagian bawah senderan.

"Kemungkinan karena rembesan air. Kan tidak bisa dilihat karena (saluran irigasi) sudah dibeton. Rembesan ini yang mungkin mengikis bagian bawah (tepian)," ujar Budi.

Apalagi, sambung Budi, usia pembetonan saluran irigasi itu relatif lama. Seingatnya saluran irigasi itu terakhir kalinya dibeton sekitar lima tahun lalu. "Sudah lama ini (dibeton). Mungkin ada sekitar empat atau lima tahun," jelasnya.

Sementara itu, dari hasil perkiraan BPBD Tabanan, longsor di tepi saluran irigasi yang mengaliri air dari Desa Tua ke Baru itu mengakibatkan kerugian materi sekitar Rp 5 juta.




(hsa/nor)

Hide Ads