Persiapan Haji 2023, Kemenag Bali Fokus Mengedukasi Peserta Lansia

Persiapan Haji 2023, Kemenag Bali Fokus Mengedukasi Peserta Lansia

Rizki Setyo Samudero, I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Kamis, 18 Mei 2023 12:20 WIB
81 calhaj yang sudah terdaftar saat mengikuti manasik haji atau peragaan pelaksanaan haji di gedung kesenian Ir. Soekarno, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Rabu (17/5/2023). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali).
Foto: 81 calhaj yang sudah terdaftar saat mengikuti manasik haji atau peragaan pelaksanaan haji di gedung kesenian Ir. Soekarno, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Rabu (17/5/2023). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali).
Denpasar -

Kepala Bidang Haji dan Umroh Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Bali Nurkhamid mengatakan saat ini fokus untuk memberikan edukasi kepada peserta haji lansia. Mulai dari aturan-aturan baru di Arab Saudi hingga pendaftaran saudi visa bio.

"Di Bali ada 159 yang lansia, belum yang pakai kursi roda ada 34 orang. Ini kan semua harus dimitigasi, gimana mereka bisa melaksanakan haji dengan nyaman tidak kesulitan," kata Nurkhamid saat ditemui di Kantor Wilayah Kemenag Bali, Rabu (17/5/2023).

Nurkhamid menuturkan meskipun di Arab Saudi sudah ada petugas khusus jemaah lansia, namun ia ingin menguatkan di internal regu rombongan Bali itu sendiri. "Terus ini (edukasi) kami sampai 22 Mei," singkatnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, memberi edukasi itu tidak mudah. Pasalnya peserta harus tahu betul detail aturan untuk peserta.

Seperti edukasi hidup sehat, edukasi yang boleh dan tidak boleh dilakukan jemaah, menyeimbangkan kesehatan dan ibadah, dan pendaftaran saudi visa bio.

ADVERTISEMENT

"Kami memberikan pembekalan kepada jemaah itu namanya manasik, itu sepuluh kali, dua kali di tingkat kabupaten, delapan kali di tingkat kecamatan. Itu nanti intinya fokus ibadah, tetapi walaupun ibadah kalau faktor-faktor lain tidak kami fahamkan, nanti mengganggu mereka dalam ibadah," jelasnya.

"Contoh, di Arab Saudi itu nggak boleh foto di depan Ka'bah, terus ada gambar wayang atau apa itu nggak boleh, bergerombol bawa poster itu nggak boleh. Nah itu harus dikasih tahu mereka tentang kebijakan itu, kebijakan transportasi di Arab Saudi juga mereka harus tahu," tutur Nurkhamid.

Lanjutnya, Nurkhamid mengatakan itu merupakan tantangan baru bagi Kemenag untuk mendaftarkan para jamaah ke aplikasi saudi visa bio. Pasalnya, verifikasi saudi visa bio ini harus menggunakan fisik jamaah tersebut. Meskipun dari Pemerintah Arab Saudi belum memberikan solusi.

"Apply visa itu sekarang ada namanya saudi visa bio, itu seluruh jemaah harus menginput data di aplikasi itu, dan itu nggak mudah. Kami sekarang sudah 98 persen dan aman lah. Ini secara nasional hal yang baru," ujar Nurkhamid.

"Tapi kiami sudah siapkan keterangan-keterangan dari dokter bahwa mereka nggak bisa di input sidik jarinya (faktor usia) atau apa," imbuhnya.

Perlu diketahui, Kantor WilayahKemenag Bali mendapatkan kuota haji sekitar 698 jemaah haji dengan kuota cadangan 66 jemaah.

Calon Haji Jembrana Meningkat

Sebanyak 81 orang warga Jembrana telah terdaftar sebagai calon jemaah haji (calhaj). Meskipun demikian, jumlah peserta calhaj ini masih berpotensi berubah.

Seluruh calhaj yang sudah terdaftar mengikuti manasik haji atau peragaan pelaksanaan haji di Gedung Kesenian Ir. Soekarno, Rabu (17/5/2023). Penyelenggara Haji Kementerian Agama Jembrana Muslihin menyatakan manasik haji tersebut diselenggarakan sejak mulai pagi hari dengan mengikuti rukun-rukun ibadah haji.

"Manasik ini bertujuan melatih para calon jamaah haji, termasuk doa-doa yang dipanjatkan saat menjalankan ibadah haji," jelasnya ditemui detikBali, Rabu (17/5/2023).

Tidak hanya tata cara pelaksanaan ibadah haji yang sesuai dengan rukun ibadah haji, tetapi juga persyaratan, wajib, dan sunah selama pelaksanaan ibadah haji. Dalam manasik haji ini, peserta juga berlatih dari saat turun dari pesawat di Bandara King Abdul Aziz, Arab Saudi, hingga saat masuk ke hotel.

"Pelaksanaan manasik haji bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pelaksanaan dan tata cara yang benar," papar Muslihin.

Terkait dengan calhaj Jembrana, saat ini terdapat 81 orang yang terdaftar. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan musim haji pada 2022 yang hanya terdapat 24 orang.

Namun, jika dibandingkan pada 2019 yang mencapai 135 orang, jumlah calhaj tahun ini masih lebih sedikit.

"Selama dua tahun, yaitu tahun 2020 dan 2021, tidak ada haji, sehingga sebagian besar yang berangkat saat ini adalah calhaj yang tertunda selama dua tahun," jelasnya.

Muslihin berharap Jembrana juga mendapatkan penambahan kuota sehingga lebih banyak warga yang dapat berangkat ke tanah suci. "Meskipun 81 orang calhaj yang sudah terdaftar telah menjalani pemeriksaan kesehatan dan administrasi yang diperlukan, diharapkan tidak ada kendala yang muncul dan menunda keberangkatan calhaj," tandas Muslihin.




(nor/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads