Hari Museum Internasional 18 Mei 2023: Sejarah, Tujuan, Cara Merayakannya

Hari Museum Internasional 18 Mei 2023: Sejarah, Tujuan, Cara Merayakannya

Niluh Pingkan Amalia Pratama Putri - detikBali
Kamis, 18 Mei 2023 04:50 WIB
Pameran Bali di Museum Leiden
Ilustrasi museum - Hari Museum Internasional kembali diperingati pada Jumat, 18 Mei 2023. Simak sejarah, tujuan, hingga cara merayakannya! (Foto: (dok. KBRI Den Haag))
Bali -

Hari Museum Internasional diperingati setiap 18 Mei. Tahun ini, Hari Museum Internasional kembali diperingati pada Jumat (17/5/2023).

Para retrophile, sebutan orang-orang yang menyukai benda, gaya, maupun estetika dari masa lalu tentu sudah tidak asing dengan museum. Museum merupakan salah satu destinasi wisata yang kaya akan nilai sejarah.

Simak serba-serbi Hari Museum Internasional seperti dirangkum dari berbagai sumber:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Hari Museum Internasional

Peringatan Hari Museum Internasional setiap 18 Mei tidak terlepas dari pertemuan Crusade for Museums yang digelar oleh International Council of Museums (ICOM) pada 1951. ICOM merupakan platform untuk meningkatkan kesadaran publik tentang peran museum di tingkat internasional.

ADVERTISEMENT

Crusade of Museums dijadikan ajang para komunitas museum internasional membahas tema "Museum dan Pendidikan". Pertemuan tersebut melahirkan strategi aksesibilitas museum yang selanjutnya menjadi inspirasi terciptanya Hari Museum Internasional.

Hari Museum Internasional pertama kali mendapat perhatian ketika Dewan Museum Internasional mengadopsi resolusi yang menyerukan pembentukan acara tahunan pada 1977 di Moskow, Rusia. Hal tersebut bertujuan untuk mengarahkan perhatian dunia pada kontribusi museum bagi umat manusia.

Sejak itu, semua museum di seluruh dunia diminta untuk menyelenggarakan dan ambil bagian dalam kegiatan peringatan Hari Museum Internasional. Momentum tersebut juga dijadikan upaya untuk mendorong gagasan bahwa museum merupakan ajang untuk mempromosikan rasa saling pengertian, interaksi, dan perdamaian bagi dunia.

Dilansir dari awarenessdays.com, peringatan Hari Museum Internasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai esensi dari museum. Museum sebagai sarana penting pertukaran budaya, pengayaan budaya dan pengembangan rasa saling pengertian, kerja sama, dan perdamaian di masyarakat dinilai menjadi fundamental untuk dipahami.

Tema Hari Museum Internasional 2023

Dilansir dari laman resmi ICOM, Hari Museum Internasional 2023 mengangkat tema bertajuk "Museums, Sustainability and Well-being." Melalui tema tersebut, museum diharapkan dapat bermanfaat untuk pembangunan dan kesejahteraan berkelanjutan.

Sebagaimana tertuang dalam Resolusi ICOM Tentang Keberlanjutan dan Implementasi Agenda 2030, semua museum memiliki peran dalam membentuk dan menciptakan masa depan yang berkelanjutan. Peran tersebut dapat dilakukan melalui program pendidikan, pameran, penjangkauan masyarakat, dan penelitian yang diselenggarakan museum-museum di seluruh dunia.

Sejak tahun 2020, Hari Museum Internasional telah mendukung serangkaian goals dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang ditetapkan oleh PBB. Sehingga pada 2023, ICOM berfokus untuk mendorong semua anggota masyarakat sipil agar dapat menyadari potensi transformatif yang dimiliki museum untuk pembangunan dan kesejahteraan yang berkelanjutan.

Cara Merayakan Hari Museum Internasional 2023

Ada banyak cara museum dapat berkontribusi untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan sebagaimana ditegaskan oleh ICOM. Mulai dari mendukung aksi iklim dan mendorong inklusivitas, hingga mengatasi isolasi sosial dan meningkatkan kesehatan mental.


ICOM sendiri menyelenggarakan kegiatan Hari Museum Internasional yang dapat berlangsung sehari bahkan seminggu penuh. Setiap tahunnya, semakin banyak museum turut berpartisipasi dalam Hari Museum Internasional.

Pada 2022 lalu, terdapat lebih dari 37.000 museum berpartisipasi dalam acara tersebut di sekitar 158 negara dan wilayah. ICOM menyelenggarakan Hari Museum Internasional dengan cara menarik hingga menjadi momen unik bagi komunitas museum internasional untuk saling mendukung satu sama lain.

Artikel ini ditulis oleh Niluh Pingkan Amalia Pratama Putri peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(iws/iws)

Hide Ads