Pengamat politik dari Universitas Udayana (Unud) berpendapat naik turunnya hubungan antara Gubernur Bali Wayan Koster dan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta merupakan hal lumrah. Panas dingin hubungan dua kader PDI Perjuangan (PDIP) itu menunjukkan demokrasi yang sehat di internal partai berlambang banteng tersebut.
"Persaingan internal merupakan bentuk dari rekrutmen (kader) yang sehat di partai," kata Kadek Dwita, kepada detikBali, Rabu (10/5/2023).
Menurut Dwita, keakraban antara Koster dan Giri Prasta beberapa hari ke belakang tidak bisa dijadikan patokan siapa yang akan ditunjuk oleh PDIP untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024. Sebab, selama ini, partai politik yang menentukan siapa yang diusung dalam pemilihan kepala daerah.
"Jadi, keputusan pencalonan memang di tangan partai," kata Dwita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Giri Prasta dan Koster Pose Dua Jari
Hubungan Koster dan Giri Prasta yang dikabarkan kurang harmonis seolah terbantahkan saat keduanya bertemu di acara hibah tanah 67 are oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali untuk Desa Adat Tandeg dan Desa Tibubeneng, Kabupaten Badung, Senin (8/5/2023). Koster dan Giri Prasta tampak mesra di acara tersebut.
Duduk bersebelahan, keduanya tertangkap kamera dengan gestur yang kompak. Sesekali, keduanya tertawa bersama. Mereka juga sempat terlihat berbisik.
Saat berfoto di podium, Koster dan undangan lainnya, termasuk Giri Prasta mengacungkan pose salam jempol. Setelah itu, Giri Prasta mengajak Koster berpose mengacungkan dua jari. Momen keakraban kedua kader PDIP itu juga sudah tersebar di media sosial dan mendapat berbagai tanggapan dari warganet.
Giri Prasta Sebut Tak Ada Persaingan dengan Koster
Giri Prasta menegaskan tidak ada persaingan antara ia dan Koster untuk mendapatkan posisi Bali 1 (gubernur Bali). Menurut dia, dirinya dan Koster sama-sama bernaung di bawah PDI P.
"Kami ini memang nggak ada persoalan. Kami dalam satu wadah, kader PDI Perjuangan. Ya sebagai petugas partai," tegasnya di kantor BPK Bali, Selasa (9/6/2023).
Sebagai Bupati Badung, Giri Prasta melanjutkan, dia sibuk membangun Bali. "Wajib dong kita lahir di Bali dan membangun Bali," katanya.
(gsp/hsa)