Para simpatisan calon presiden (capres) PDIP Ganjar Pranowo di Bali mendirikan Paguyuban Oemah Ganjar. Para relawan pun bertekad membawa Ganjar Pranowo menang spektakuler, melebihi kemenangan Joko Widodo di Pilpres 2019.
Ketua Paguyuban Oemah Ganjar I Gusti Ngurah Agung Diatmika mengharapkan komitmen para relawan untuk berjuang memenangkan Ganjar.
Agung menilai peran serta masyarakat dalam menjaga dinamika politik sangat dibutuhkan. Karena itu, dia selaku inisiator berkomitmen untuk melibatkan para tokoh dari berbagai kalangan untuk memberikan masukan ide, gagasan, pandangan demi pencerdasan berpolitik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mencontohkan bagaimana Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) pada 2019 telah bertebaran kampanye hitam yang dinilai sangat berbahaya. Lewat forum ini, diskusi dengan melibatkan akademisi, tokoh politik, tokoh perempuan, dan pakar-pakar lainnya bisa menyampaikan gagasan politik positif.
"Tujuan kami untuk selalu mengedepankan kebersamaan. Intinya Oemah Ganjar ini aspirasi untuk kebersamaan, menang dengan cara baik, dengan cara elegan, tidak menjelekkan siapapun," tegas Agung Diatmika, seusai diskusi di markas Oemah Ganjar, Desa Dalung, Badung, Selasa (2/5/2023) malam.
Bagi mereka, kehadiran wadah sepertiOemah Ganjar ini tidak saja berfokus pada bagaimana target pemenangan Ganjar sebagai presiden.
"Jadi bukan sekadar hanya tim pemenangan, setidaknya orang-orang di dalamnya bisa memberikan pandangan untuk tujuan mencerdaskan orang berpolitik. Memberikan wawasan dan masukan dalam tujuan memenangkan Ganjar," tegasnya.
Agung yang juga Ketua Pengurus Daerah (Pengda) Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Provinsi Bali, berpendapat banyaknya cibiran terkait Ganjar yang disebut 'boneka' partai adalah hal biasa yang tak perlu diperdebatkan. Dirinya menegaskan partai politik adalah pilar demokrasi.
"Setidaknya itu yang harus dipahami bahwa partai sangat dibutuhkan. Tidak mungkin seorang Ganjar tanpa didukung partai bisa menjadi calon, bahkan bakal calon, apalagi menjadi presiden," tukas dia.
(hsa/BIR)