Empat Pelukis Surealis Gelar Pameran 'Stigma', Lukisan Termahal Rp 18 Juta

Empat Pelukis Surealis Gelar Pameran 'Stigma', Lukisan Termahal Rp 18 Juta

Ronatal Siahaan - detikBali
Senin, 24 Apr 2023 06:15 WIB
Empat pelukis surealis menggelar pameran seni bertajuk Stigma di Umas Seminyak, Badung, Bali. Pameran berlangsung hingga 7 Mei 2023.
Empat pelukis surealis menggelar pameran seni bertajuk 'Stigma' di Umas Seminyak, Badung, Bali. Pameran berlangsung hingga 7 Mei 2023. (Ronatal Siahaan/detikBali)
Badung -

Empat serangkai Skinner Ohrami, Geofanny Tambunan, ArtGeedArt, dan Army Rissa menggelar pameran seni pertama mereka di Uma Seminyak, Badung, Bali. Pameran bertajuk "Stigma" itu berlangsung hingga 7 Mei 2023.

Pameran menghadirkan 22 lukisan bernuansa pop art dan surealis. Karya-karya tersebut dikurasi oleh Penawati. Lukisan yang dipajang dijual dengan harga mencapai Rp 18 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Termurah ada yang Rp 1 juta. Yang termahal Rp 18 juta," ungkap Geofanny kepada detikBali di sela-sela pembukaan pameran, Jumat (21/4/2023).

Geofanny menuturkan karya-karya yang dipamerkan bersama tiga sahabatnya ingin merespons fenomena stigma di masyarakat. Mereka menggambarkan rasa depresi hingga kemarahan.

ADVERTISEMENT

"Stigma itu pandangan orang lain terhadap kita, hal yang kita tidak bisa kontrol. Stigma ini kami respons melalui karya seni," imbuhnya.

Sementara itu, Skinner merespons stigma dengan mengangkat hal-hal tabu. Ia berharap karya-karyanya bisa menginspirasi masyarakat umum untuk lebih peka dengan isu-isu stigma.

"Ini penting banget, mungkin bukan isu-isu yang besar. Relatable buat semua orang. Itu isu-isu yang kita harus aware," pungkasnya.

Terkait lukisan yang akan diseleksi pada pameran berikutnya, Skinner mengatakan tak ada sekat genre tertentu. Ia berkeinginan pameran serupa menjadi wadah bagi para seniman yang kerap terpinggirkan lantaran karya-karyanya dianggap terlalu sensitif.

"Kebetulan kami semua berempat surealis, tapi ini seenggaknya menjadi harapan lah atau sebuah tempat yang aman. Ruang untuk seniman-seniman lain yang ditolak di open call karena dianggap terlalu men-trigger atau satir dengan isu-isu yang terlalu sensitif," tandasnya.

Pameran lukisan ini juga akan dirangkai dengan art workshop sebanyak empat kali, yakni pada 22, 23, 29, dan 30 April 2023. Selain itu, penutupan pameran pada 7 Mei mendatang akan dimaknai pula dengan diskusi seni dan kesehatan mental bersama Olen Riyanto dan Denpasar Mental Health Centre.




(iws/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads