.webp)
Locca (Local Culture and Arts) adalah sebuah restoran alias sea house di dekat pantai yang beralamat di Jl. Jimbaran Hijau Segara, Tegal Wangi, Jimbaran, Badung.
Pada pameran seni ini, Locca berkolaborasi dengan Atalier Bali dan JHUB Artspace. Seperti yang dilansir dari rilis Locca, Atalier Bali berkomitmen untuk memberikan wadah untuk seniman-seniman kontemporer agar mereka dikenal oleh masyarakat luas.
Seniman-seniman ini terdiri dari I Nyoman Darya, Radetyo "Itok", Suardana Kacor, Yanwar Nugroho, Marta Dwipayana, Bayu Mandira, Stefany Zefanya, Debi Arnasa, Erdiawan Golek, Sorx, Mochammad Fajar, Wilson Wirawan, Akhirul Akbar, dan Muhammad Fauzan.
Adapun, pameran yang bertema "Childlike Wonder" tersebut memamerkan 50 lukisan yang dibuat pelukis-pelukis kontemporer dari Bali, Yogyakarta, Surabaya, Medan, dan Jakarta. Selain itu, lukisan-lukisan ini akan dipamerkan di Locca, sampai akhir April 2023.
"Jadi, sebenarnya memang April adalah bulan pertama. Dan ini (pameran) bakalan kami bawa terus sampai akhir tahun rencananya," kata Humas Marketing Communication Locca Sea House Putri Aina kepada detikBali, Selasa (18/4/2023).
Rencananya, Locca akan menggelar pameran seni hingga akhir tahun. Putri menuturkan lukisan yang dipamerkan akan diganti setiap bulan.
"Cuman untuk art-nya sendiri, mereka akan diganti setiap bulan," ujarnya.
Berdasarkan keterangan dari Locca Sea House yang ditulis dalam bahasa Inggris, pameran yang bertema "Childlike Wonder" ini ingin menekankan ingatan masa kecil, yakni licik dan jiwa yang tak terkendali, menghancurkan gagasan konvensional mengenai kesuksesan dan pujian.
Dengan ini, tema ini bertujuan untuk memproyeksikan gagasan perjalanan adalah pencapaian artistik sejati, bukan lah tujuan.
Keterangan itu berbunyi: "Childlike Wonder emphasizes that childhood memories' cunning and unrestrained psyche shatters conventional notions of success and acclaim, projecting the idea that true artistic accomplishment is found in the journey, not the destination."
Selain itu, tema ini bertujuan untuk mengangkat lukisan yang bercerita tentang rasa penasaran anak kecil dalam melihat dunia.
"Sebenarnya kami itu mengangkat lukisan-lukisan yang bercerita tentang rasa penasaran anak-anak kecil melihat dunia itu seperti apa," tutur Putri.
Terkait mengenai digelarnya pameran seni secara rutin di Locca, restoran ini, berdasarkan pernyataan Putri, ingin menjadi wadah untuk seniman-seniman Indonesia.Ia berharap seniman-seniman Indonesia bisa bersaing secara internasional.
"Karena Indonesia itu kan sebenarnya banyak banget yang bisa di-explore dan di-expose. Menurut kami, dengan banyaknya budaya di Nusantara, kita tuh seharusnya bisa bikin kita makin kaya," pungkasnya.
Dalam artian kaya di sini, lanjut Putri, ya itu, idenya nggak habis-habis dan bisa go international kalau bisa. Menurutnya, terdapat banyak seniman-seniman di Indonesia dan harus diwadahi.
"Karena sebanyak itu lho. Sayang aja kalau misalkan kami tidak mewadahi teman-teman sendiri. Ini hanya gerakan kecil yang bisa Locca lakukan," imbuh Putri.
Mengenai penjualan lukisan pameran tersebut, Putri mengaku lukisan yang dipajang dapat dibeli juga oleh kolektor. Kendati demikian, lukisan yang dibeli hanya bisa diambil ketika pameran selesai digelar.
"Kolektor-kolektor, mereka datang ke sini. Dan ini (lukisan) juga bisa dibeli, cuma lukisannya tetap dipajang sampai akhir bulan," ujarnya.
Sejauh ini, lukisan yang dipajang sudah terjual sekitar sepuluh. Harga lukisan dimulai dari Rp 3.750.000 hingga Rp 35.000.000. "Kayaknya estimasinya sekitar 10, ya," katanya.
(nor/hsa)
