Umat Muslim Kecicang Gelar Tradisi Menekan, Berbaur-Megibung di Masjid

Karangasem

Umat Muslim Kecicang Gelar Tradisi Menekan, Berbaur-Megibung di Masjid

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Sabtu, 22 Apr 2023 22:25 WIB
Ratusan warga di Kampung Kecicang Islam, Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Bali, menggelar tradisi Menekan untuk merayakan hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah. (Foto: I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Ratusan warga di Kampung Kecicang Islam, Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Bali, menggelar tradisi Menekan untuk merayakan hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah. (Foto: I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Karangasem -

Ratusan warga di Kampung Kecicang Islam, Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Bali, merayakan hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Mereka kembali melaksanakan tradisi Menekan yang sudah diwariskan secara turun temurun.

Tuan Guru Kampung Kecicang Haji Hayat (75) mengatakan para tetua mereka melaksanakan tradisi menekan untuk menyatukan warga di Kampung Kecicang. Anak-anak hingga orang tua berbaur di Masjid Jami Baiturrahim untuk makan bersama atau megibung.

"Banyak masyarakat yang bekerja ke luar daerah dan pada saat hari raya Idul Fitri mereka pasti pulang. Untuk mempererat rasa persaudaraan yang mungkin sudah lama tidak ketemu, sehingga dilaksanakan lah tradisi Menekan ini," tutur Haji Hayat, Sabtu (22/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum Menekan dimulai, seluruh warga di kampung itu melaksanakan salat Idul Fitri pada pagi hari. Siang harinya, mereka kembali ke Masjid Jami Baiturrahim dengan membawa nampan berisi aneka buah. Ada pisang, apel, anggur, dan lainnya.

Selain buah-buahan, mereka juga membawa nasi lengkap dengan lauk pauknya. Hidangan itu nantinya akan disantap bersama-sama dengan cara megibung.

ADVERTISEMENT

"Sebelum makanan tersebut disantap, terlebih dahulu dilakukan doa bersama sebagai bentuk syukur karena telah diberikan rizki yang berlimpah selama ini," kata Haji Hayat.

Menurut Haji Hayat, tradisi Meneken sebenarnya bukan sebuah kewajiban untuk dilaksanakan. Meski begitu, seluruh warga di Kampung Kecicang Islam tetap menjalankan tradisi itu sebagai wujud kebersamaan.




(iws/efr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads