2 Ribu Penari Bakal Ramaikan Hari Tari Sedunia di Denpasar, Ada AS-Aussie

Denpasar

2 Ribu Penari Bakal Ramaikan Hari Tari Sedunia di Denpasar, Ada AS-Aussie

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Senin, 17 Apr 2023 22:34 WIB
Peringatan Hari Tari Sedunia di Kota Denpasar pada tahun 2022 lalu di Gedung Dharma Negara Alaya (DNA) Denpasar, Bali. (Dok. Dipsar Denpasar)
Foto: Peringatan Hari Tari Sedunia di Kota Denpasar pada tahun 2022 lalu di Gedung Dharma Negara Alaya (DNA) Denpasar, Bali. (Dok. Dipsar Denpasar)
Denpasar -

Sebanyak lebih dari 2.000 penari bakal meramaikan peringatan Hari Tari Sedunia di Kota Denpasar, Bali pada 29 April 2023 mendatang. Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Denpasar I Wayan Hendaryana menjelaskan event tahunan tersebut diberi nama Naluriku Menari (NAME).

Tema yang diangkat tahun ini yakni "Menari Mengalir Seperti Air, Cipta Peradaban".

"Antusias penari cukup bagus dan terjadi peningkatan dari tahun lalu karena tahun lalu peserta sekitar 1.300an. Tahun ini ada 2.145 penari dari sekolah universitas, komunitas, dan sanggar dari berbagai daerah," ucap Hendaryana, Senin (17/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menuturkan jumlah tersebut akan meningkat sebab pendaftaran partisipan masih dibuka hingga beberapa waktu ke depan. Menurutnya, nantinya akan ada juga perwakilan dari Solo, lalu kontingen dari India, Amerika, hingga Australia.

"Tahun lalu acaranya digelar Gedung DNA karena ada pembatasan kegiatan akibat pandemi. Tahun ini akan digelar di Taman Kota Lumintang Denpasar dari pukul 16.00-22.00 Wita," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Hendaryana menjelaskan peringatan Hari Tari Sedunia tahun lalu memiliki konsep 12 jam menari.

Sementara, untuk tahun ini pihaknya Dispar Denpasar menghadirkan lebih banyak kegiatan seperti workshop, penari lintas menari, penayangan film tari dan kegiatan lainnya. Menurutnya, kegiatan ini pun terbuka bagi masyarakat umum.

"Tujuannya memberdayakan para seniman dari kaula muda untuk berkreatifitas secara berkesinambungan dan membangkitkan ekosistem daerah. Serta menciptakan ruang media publikasi budaya kearifan lokal sebagai identitas," imbuhnya.




(nor/nor)

Hide Ads