Arus mudik ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali meningkat dalam beberapa hari terakhir. Namun, kendaraan roda dua, roda empat serta pejalan kaki yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi lebih ramai pada malam hari. Sementara pada siang hari masih landai.
Peningkatan arus mudik mulai terjadi sejak Jumat (14/4/2023) dengan total 7.280 kendaraan keluar Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk. Dua hari berikutnya, Minggu (16/4/2023) jumlah kendaraan roda dua dan empat yang keluar Bali naik menjadi 10.050 kendaraan. Total, ada 42.760 orang yang keluar Bali pada hari itu.
Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Gilimanuk Djumadi menjelaskan arus mudik Lebaran meningkat drastis dalam tiga hari terakhir. Arus kendaraan keluar Bali lebih banyak dibandingkan dengan yang masuk Bali. Djumadi menyebut kendaraan lebih ramai pada malam hari daripada siang hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada siang hari, kendaraan tidak perlu antre lama, hanya parkir beberapa menit setelah masuk pelabuhan langsung bisa masuk kapal. Sedangkan pada malam hari, rata-rata antre dulu satu jam hingga 1,5 jam," ungkap Djumadi kepada detikBali, Senin (17/4/2023).
Djumadi juga mengatakan bahwa pada Minggu atau H-7 terjadi peningkatan pengguna jasa penyeberangan Ketapang-Gilimanuk. Namun, kendaraan hanya ada dalam area Pelabuhan Gilimanuk. "Arus puncak mudik yang akan keluar Bali diperkirakan terjadi mulai dari Rabu (19/4/2023) hingga Jumat (21/4/2023), terutama ketika cuti bersama dimulai," jelasnya.
Dirinya juga menjelaskan sejak Sabtu lalu, Pelabuhan Gilimanuk sudah mengoperasikan 30 kapal dari total 48 kapal yang disiapkan. Pada saat puncak mudik, rencananya akan ditambah satu kapal yang lebih besar, yaitu kapal motor penumpang (KMP) Jatra II yang selama ini melayani penyeberangan lintas Ketapang-Lembar.
"KMP Jatra II milik PT ASDP Indonesia Ferry memiliki bobot 3.902 gross tonnage (GT), dan bisa membawa muatan lebih banyak karena ukurannya yang lebih besar. Sedangkan jumlah penumpang orang bisa menampung ratusan hingga seribu orang," beber Djumadi.
(hsa/nor)