.webp)
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menjelaskan alur kendaraan masuk ke Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, saat arus mudik hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah. ASDP meminta semua kendaraan pribadi masuk pelabuhan lewat buffer zone.
"Alur kendaraan itu dari Jembrana, untuk roda dua dan roda empat, khususnya kendaraan pribadi, semuanya dikumpulkan buffer zone," kata Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Gilimanuk Djumadi di Polda Bali, Rabu (12/4/2023).
Artinya, kata Djumadi, tempat penampungan roda dua dan roda empat untuk pelayanan tiket online melalui gang I hingga IV di Pelabuhan Gilimanuk. Sementara, kendaraan bus, bus besar, maupun truk, melewati jalan raya langsung ke jalur Landing Craft Merchant (LCM).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Djumadi mengatakan pengelola Pelabuhan Gilimanuk memprediksi lonjakan arus mudik akan terjadi pada H-3 dan H-2 hari raya Idul Fitri. Arus balik diprediksi terjadi lonjakan pada H+3 dan H+4 seusai Lebaran.
Karena itu, ASDP menyiapkan sebanyak 49 armada penyeberangan yang siap beroperasi. Semua fasilitas tersebut sudah dilakukan ramp check oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Kami memiliki skema normal, padat, dan sangat padat. Kalau diperkirakan kendaraan kecil kurang lebih 7.600 terangkut dengan kapal beroperasi 32 armada," jelasnya.
Di sisi lain, Djumadi berharap pengelola Pelabuhan Gilimanuk bisa segera merampungkan perizinan untuk KMP Jatra II. Jika kapal itu bisa beroperasi, maka dipastikan bisa mengurai kepadatan atau stagnasi kepadatan angkutan Lebaran 2023.
Menurut Djumadi, KMP Jatra II dapat menampung sebanyak 40 kendaraan roda empat. Sementara sepeda motor dapat ditampung hingga 1.000 unit. Kapal ini sudah diizinkan untuk lintasan Pelabuhan Ketapang-Lembar.
"Untuk angkutan lebaran, PT ASDP memohon kepada pemerintah supaya menerbitkan izin untuk mengurai kepadatan di Gilimanuk, khususnya arus mudik supaya tidak seperti tahun-tahun kemarin," harapnya.
(irb/bir)
