Koster Surati Luhut soal LNG Sidakarya, DLHK Bali: Sama Sekali Belum Tahu

Denpasar

Koster Surati Luhut soal LNG Sidakarya, DLHK Bali: Sama Sekali Belum Tahu

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Selasa, 11 Apr 2023 14:41 WIB
Perta Arun Gas mengoptimalkan aset infrastruktur terminal LNG, Lhokseumawe Aceh Utara. Hal ini dilakukan untuk mencapai target jadi penguasa terbesar LNG Hub Asia di tahun 2030.
Ilustrasi. Kepala DLHK Bali mengaku tidak tahu mengenai surat Koster kepada Luhut terkait proyek pembangunan terminal LNG Sidakarya. (Chelsea Olivia Daffa).
Denpasar -

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bali I Made Teja mengaku tidak tahu menahu soal surat Gubernur Bali Wayan Koster kepada Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Surat itu disebut terkait isu lingkungan di Terminal LNG Sidakarya, Denpasar.

Surat itu berisi kajian aspek keamanan, keselamatan operasi, dan pelayaran dalam pembangunan terminal khusus LNG yang dilakukan oleh berbagai lembaga yang menegaskan tidak ada isu lingkungan yang muncul.

Menanggapi itu, Teja hanya mengatakan masih akan berkomunikasi dengan Koster terkait hal itu. "Saya sama sekali belum tahu perkembangan intinya. Saya belum dapat (surat) itu," ungkapnya kepada detikBali, Selasa (11/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami harus lihat dulu itu suratnya dari mana? Apakah dari ESDM atau dari siapa? Saya juga belum dapat arahan," kata Teja.

Yang pasti, ia melanjutkan, proses LNG Sidakarya saat ini dalam tahapan perizinan lingkungan oleh kementerian terkait. Lalu, menunggu keputusan ketua komisi pusat.

"Yang saya tahu ini kan masih diproses oleh kementerian terkait dengan izin lingkungan. Nah, sekarang itu keputusannya ada di ketua komisi pusat," ujarnya.

Seumpamanya proyek pembangunan LNG Sidakarya disebut layak, sambung Teja, maka akan ditindaklanjuti dengan apa-apa saja yang menjadi kewajiban mereka. "Kalau memang tidak layak, ya tidak layak," terang dia.

Adapun, inti surat Koster meminta Luhut mempertimbangkan kembali surat rekomendasinya, sekaligus juga memberikan dukungan pembangunan terminal khusus LNG di Bali agar segera terlaksana.




(BIR/iws)

Hide Ads