Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Badung optimistis perolehan kursi pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mampu tembus di atas 20 persen di DPRD Badung, atau 12 dari alokasi 45 kursi.
Setelah target itu tercapai, praktis Golkar Badung punya celah mengusung sendiri calon bupati.
I Wayan Suyasa, selaku ujung tombak partai berlambang beringin di Badung, mengaku siap maju menjadi bakal calon Bupati Badung. Karena itu ia memutuskan tidak ambil bagian dalam Pileg 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu saya selaku Ketua DPD Golkar Badung, saya siap maju Pilkada. Dasarnya minimal 20 persen itu. Kami selalu konsolidasi antarkader dan pengurus untuk selalu mem-branding," kata Suyasa, Senin (10/4/2023).
Ia mengaku bahwa keinginan bertarung di pemilihan Bupati Badung sudah terbesit sejak 2,5 tahun lalu. Di mana, saat pandemi COVID-19 tersebut, Suyasa dan barisan relawan sudah melakukan pergerakan.
"Pencitraan itu sah dalam konteks politik. Tanpa dikenal, tidak disayang. Minimal kami berbuat sepanjang itu rasional. Kami selalu kenalkan diri lewat kader ke masyarakat," katanya.
Ia menyatakan untuk berani maju. "Saya ingin Badung yang sudah baik ini, dengan APBD yang sudah besar, bisa memberi kebahagiaan ke semua warga. Bukan kelompok warga. Dorongan pribadi, saya ingin perbaiki sistem," sebut Suyasa.
Sebelumnya, Suyasa menilai Pilkada 2024 adalah peluang emas untuk merebut posisi kursi orang nomor satu di Gumi Keris. Ini mengingat tak ada incumbent atau petahana pada Pilkada mendatang. Ketua DPD II Golkar Badung I Wayan Suyasa pun mengakui hal tersebut.
"Bicara kepala daerah, kami sadari, di Badung, incumbent sudah dua periode. Kami bagian dari orang politik di Golkar, diberikan kesempatan," ucap Wayan Suyasa kepada detikBali, Jumat (10/2/2023) lalu.
Menurutnya, partai besar harus punya calon sendiri yang diusung agar tidak sampai mengimpor kader partai lain. "Bicara siap tidak siap, ya harus siap mengemban tugas dari partai," tegasnya.
(efr/irb)