Kepolisian Daerah (Polda) Bali meminta masyarakat untuk tidak bermain petasan jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Pelarangan diberlakukan lantaran permainan petasan berbahaya dan kerap menimbulkan korban.
"Ya kami mengimbau untuk tidak membunyikan petasan (di momentum perayaan Idul Fitri)," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (5/4/2023).
Satake Bayu mengatakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah mengimbau agar masyarakat tidak merayakan Idul Fitri dengan petasan. Hal itu menyusul adanya ledakan petasan di Jawa Timur (Jatim) yang memakan banyak korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin kan salah satu arahan Kapolri agar (Polisi) memberikan imbauan dalam bentuk spanduk atau banner untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait petasan. Jangan sampai ada kejadian kembali," ungkapnya.
Di Bali, kata Satake Bayu, petasan memang tak banyak diproduksi. Selama ini lebih banyak didatangkan dari luar Pulau Dewata seperti Jawa Timur. "Makanya yang kerap meledak itu kan pabrik tempat pembuatan," ujarnya.
Meski demikian, MantanKabid Humas PoldaSumatera Barat (Sumbar) itu mengaku tetap mengimbau meski diprediksi masyarakat Bali tak banyak menggunakan petasan jelang Hari Raya Idul Fitri. Terlebih, masyarakatmuslim di Bali kebanyakan mudik ke kampung halamannya.
Petasan, kata dia, setiap tahun kerap dibuat jelang hari raya sehingga menimbulkan kejadian yang menimbulkan korban. Meski demikian, masyarakat di wilayah Bali sejauh ini masih minim menggunakan petasan jelang Idul Fitri.
"Ya intinya hari raya ini jangan ada yang bermain petasan. Karena kan tidak semua yang muslim pulang (saat Hari Raya Idul Fitri)," jelas Satake Bayu.
(nor/hsa)