.webp)
Jelang perayaan Hari Suci Nyepi, sejumlah masyarakat sudah mulai meninggalkan Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk. Tercatat pada 17-19 Maret 2023, sebanyak 52.246 orang sudah meninggalkan Bali.
Dari data yang didapatkan detikBali, peningkatan aktivitas penyeberangan di Selat Bali khususnya menuju Pulau Jawa diprediksi meningkat pada 21 Maret 2023. Pada malam harinya, aktivitas penyeberangan diprediksi meningkat sebelum dilakukan penutupan pelabuhan.
Korsatpel Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk I Nyoman Agus Sugiarta mengatakan peningkatan jumlah penumpang yang meninggalkan Bali juga diimbangi dengan peningkatan arus lalu lintas kendaraan di Pelabuhan Gilimanuk. Sebanyak 5.347 kendaraan roda empat dan 5.000 kendaraan roda dua telah meninggalkan Bali pada periode yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peningkatan jumlah penumpang yang meninggalkan Bali sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir. Kami sudah menyiapkan berbagai fasilitas untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan penumpang selama berada di pelabuhan," ungkap Agus Sugiarta kepada detikBali, Senin (20/3/2023).
Agus Sugiarta menambahkan peningkatan kendaraan akan terjadi pada 20-21 Maret 2023 sebelum dilakukannya penutupan pelabuhan pada saat Hari Suci Nyepi. "Memang saat ini aktivitas di pelabuhan masih landai, namun kami prediksi meningkat nanti malam hingga H-1 Nyepi," ujarnya.
Agus Sugiarta menyebut aktivitas pelayaran di Selat Bali ditutup sementara pada Hari Suci Nyepi. Di Pelabuhan Ketapang pada Selasa 21 Maret 2023 pukul 23.00 Wita.
Baca juga: Beragam Pembatasan Saat Nyepi |
Sedangkan Pelabuhan Gilimanuk penyeberangan terakhir dilakukan pada Rabu 22 Maret 2023 pukul 06.00 Wita.
"Kemudian setelah 24 jam aktivitas penyeberangan ditutup sementara, akan dibuka kembali untuk di Pelabuhan Ketapang pada Rabu 23 Maret 2023 pukul 05.00 Wita dan Pelabuhan Gilimanuk pukul 06.00 Wita," tandas Agus Sugiarta.
(nor/efr)
