Dinas Pariwisata (Dispar) Bali memperkirakan tingkat keterisian kamar atau okupansi hotel di Pulau Dewata naik hingga 50 persen saat Nyepi. Sebab, Nyepi yang jatuh pada Rabu, 22 Maret 2023, bakal menjadi libur panjang karena pegawai bisa mengajukan cuti pada Senin-Selasa sehingga mendapatkan libur lima hari terhitung dari Sabtu lalu.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan tingkat okupansi hotel di Bali kini sekitar 40 persen dari jumlah kamar yang tersedia 157 ribu. "Okupansi hotel-hotel di Bali diprediksi naik karena libur Nyepi yang panjang dan kami prediksi di Nyepi okupansi naik antara 45-50 persen," ujarnya, Senin (20/3/2023).
Tjok juga mengungkapkan wisatawan, khususnya wisatawan asing, kerap memanfaatkan momen Nyepi untuk berlibur. Misalkan, mereka bisa melihat langsung pawai ogoh-ogoh menjelang Nyepi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Event ogoh-ogoh ini berpengaruh kepada okupansi apalagi event ini hanya ada setahun sekali," kata Tjok. Apalagi, suasana Nyepi paling terasa jika berada di Bali dan momen itu hanya ada setahun sekali.
Tjok mencontohkan saat Nyepi, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ditutup selama satu hari atau 24 jam. Selama Nyepi juga aktivitas warga Bali sangat dibatasi. "Ketika Nyepi, kita juga bisa hidup sehat dan kendaraan juga tidak ada," ungkapnya.
Umat Hindu di Bali akan melaksanakan catur brata penyepian pada Rabu (22/3/2023). Belasan ribu lampu jalan akan dimatikan dan beban listrik diprediksi terpangkas separuhnya.
Selain itu, semua aktivitas akan terhenti saat Nyepi, termasuk mesin ATM yang mulai dinonaktifkan sehari sebelumnya.
(gsp/efr)