Air menyembur deras di Jalan Bypass Ngurah Rai, Pesanggaran, Kota Denpasar, Bali dengan ketinggian hingga lima meter sejak pukul 16.00 Wita, Sabtu (18/3/2023). Semburan bak air mancur raksasa itu disebabkan oleh kebocoran pada pipa baja setebal 600 milimeter (mm) milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mangutama Kabupaten Badung.
Kebocoran diawali dengan patahnya air palep atau katup udara pada pipa baja. Sebagai informasi, katup tersebut berfungsi sebagai jalan keluar udara supaya air dapat mengalir dengan lancar.
"Jadi fungsinya air palep itu untuk jalan keluarnya udara yang ada di pipa. Supaya air bisa mengalir tanpa ada udara di dalam pipa," kata Direktur PDAM Tirta Mangutama Wayan Suyasa kepasa detikBali, Sabtu (18/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suyasa menjelaskan kebocoran itu disebabkan oleh kualitas pipa yang sudah tidak mampu menahan tekanan air. Pipa baja setebal 600 mm yang sudah ada sejak tahun 1980-an itu sudah tidak mampu menahan tekanan air hingga 6 bar.
Tingginya tekanan itu, disebabkan banyaknya air yang didistribusikan dari IPA Blusung ke reservoir di Teluk Benoa. Air yang didistribusikan mencapai 2.230 liter.
"Jadi memang pipa saja yang bermasalah. Umurnya memang sudah tua. Juga tekanan airnya tinggi. Kenapa tinggi, dalam hal ini kami memang harus mengirim air dari (IPA) Blusung ke selatan Teluk Benoa sebesar 2.230 liter," jelas Suyasa.
Ditanya soal pemeliharaan pipanya, Suyasa menyatakan PDAM sudah melakukan perawatan rutin. Hanya, lanjutnya, usia pipa yang memang sudah tua berpotensi bocor.
"Kalai soal pemeriksaan (pipa) sudah dilakukan. Tapi, pas ini (kondisi pipanya) tidak terdeteksi," katanya.
Terkait penanganan kebocoran, Suyasa telah memerintahkan IPA Blusung untuk mengurangi tekanan air. Tujuannya, untuk menurunkan semburan dan mengurangi jumlah debit air yang terbuang ke jalanan.
(hsa/iws)