Sapi yang Tewaskan Pemiliknya di Jembrana Dipastikan Bebas Rabies

Nengah Weta (68) seorang peternak di Desa Batu Agung, Kecamatan Jembrana tewas diseruduk sapi peliharaannya yang tiba-tiba mengamuk pada Selasa (14/3/2023). Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana memastikan sapi tersebut tidak terjangkit rabies.

Awalnya, ada dugaan sapi tersebut rabies karena perilakunya tidak terkontrol saat menyerang Weta.

"Sapi tersebut tidak menunjukkan gejala sakit atau sapi gila. Sapi ini diduga mengamuk karena dipindahkan dari satu kandang ke kandang lainnya dan kemungkinan telat diberikan makan," ungkap Kepala Bidang Keswan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Widarsa dikonfirmasi, Kamis (16/3/2023).

Widarsa juga menjelaskan tim dari dinas sudah memeriksa sapi yang menewaskan majikannya tersebut. Hasilnya, tidak ditemukan gejala yang mengarah ke rabies pada sapi. Dari riwayatnya juga tidak pernah digigit anjing.

"Kalau rabies juga tidak ada, karena dua bulan lalu tim kami sudah melakukan vaksinasi rabies," ujarnya.

Widarsa menjelaskan sapi pejantan tersebut diduga stres karena kadar hormon testosteron meningkat akibat belum dikawinkan selama satu bulan lebih. Sapi tersebut juga dalam kondisi tenang dan normal setelah dilakukan pengecekan di lokasi.

"Dari informasi yang kami dapatkan di lapangan, korban ini diduga sedang menarik atau menuntun sapi dengan posisi berada di depan saat kejadian. Sapi langsung menyeruduk pemiliknya ketika mengamuk," ujar Widarsa.

Dengan kejadian tersebut, Widarsa juga berharap agar warga lebih memperhatikan hewan peliharaannya agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Saat ini kondisi sapi sudah normal dan tenang. Para pemilik sapi juga sudah kami berikan pengarahan mengenai perlakuan terhadap sapi pejantan," tandas Widarsa.