DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali akan melakukan koordinasi dengan pihak Pura Lempuyang terkait bule yang berlagak seperti guide di Pura Lempuyang, Karangasem, Bali. Bahkan, warga negara asing (WNA) menjadi guide bukanlah masalah baru.
DPD HPI Bali juga pernah melakukan unjuk rasa ke Imigrasi lantaran banyaknya WNA yang bekerja sebagai pramuwisata.
"Bukan masalah baru. Kami sudah sering sampai turun di lapangan dan demo ke imigrasi. Permasalahan ini sudah dari 15 tahun yang lalu," ungkap Ketua DPD HPI Bali I Nyoman Nuarta ketika dihubungi detikBali, Senin (13/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mencontohkan WNA Rusia banyak yang menjadi guide di Thailand. Namun, setelah pemerintah Thailand menerapkan peraturan yang ketat, maka WNA Rusia beralih ke Bali sebagai lokasi mencari uang.
"Kenapa mereka datang ke Bali ini karena dalam konteks penegakan hukumnya (Bali) masih lemah. Makanya mereka memilih di sini," ungkap Nuarta.
Di sisi lain, Nuarta menyambut positif kebijakan dibentuknya Satgas terkait tata kelola pariwisata Bali. Menurutnya, hal tersebut merupakan momentum yang baik dalam memperbaiki pariwisata Bali.
"Agar bagaimana budaya Bali ini betul-betul dijaga dengan baik ke depannya. Jangan sampai penegakan hukum yang lemah berimplikasi kepada kebudayaan Bali. Ini akan memporakporandakan Bali," terangnya.
Sementara itu, saat ini tercatat ada 7.500 guide di Bali dengan total 11 divisi bahasa. Seperti Jepang, Thailand, Prancis, hingga Korea.
Sebelumnya, salah satu dari rombongan bule yang masuk ke Pura Luhur Lempuyang, Kecamatan Abang, Karangasem, berlagak seperti seorang guide. Demikian salah satu komentar yang mencuat dalam unggahan video yang dibagikan DPD HPI Bali di Facebook.
Pendapat itu dilontarkan lantaran hampir 30 menit bule tersebut menjelaskan tentang Pura Luhur Lempuyang kepada rombongan. Unggahan ini ditanggapi beragam oleh warganet dan sudah dibagikan hingga ratusan kali.
Rombongan yang berjumlah 12 orang ini masuk ke Pura Lempuyang tanpa membayar tiket masuk dengan alasan bersembahyang. Rombongan bule ini datang pada Sabtu (11/3/2023) sekitar pukul 10.00 Wita.
"Mereka datang menggunakan pakaian adat sembahyang lengkap dengan membawa banten pejatian sebagai sarana persembahyangan," kata salah satu pemandu wisatawan di Pura Lempuyang I Gede Putu Karyana, Minggu (12/3/2023). Seusai persembahyangan, rombongan bule tersebut langsung pergi dan tidak melakukan foto-foto di Candi Bentar yang selama ini menjadi ikon pura.
Beberapa orang dari rombongan juga sempat menunjukkan KTP Bali. "Dari pengakuan teman saya yang bertugas di pura siang itu, ada sekitar dua orang dari rombongan menunjukkan KTP Bali," katanya.
(nor/hsa)