Oligarki Adalah: Ciri, Dampak, dan Contohnya

Oligarki Adalah: Ciri, Dampak, dan Contohnya

Maura Rosita Hafizha - detikBali
Jumat, 10 Mar 2023 15:19 WIB
Sebuah superyacht merapat di Pelabuhan Don Diego, Republik Dominika. Superyacht itu diduga terkait dengan oligarki Rusia Dmitry Kamenshchik.
Foto: Getty Images/Ethan Swope
-

Oligarki adalah suatu bentuk pemerintahan dalam sebuah negara yang kekuasaannya dipegang oleh kelompok tertentu. Kelompok ini biasanya berasal dari orang-orang dengan pengaruh yang kuat, bisa dilihat dari kekayaan, pendidikan, hingga hubungannya dengan pemerintahan bahkan militer.

Sebenarnya, oligarki bukanlah merupakan sistem resmi pemerintahan sebuah negara, melainkan hanya sebuah jalan yang dipergunakan oleh sebuah kelompok elit untuk kepentingan mereka sendiri. Bisa dikatakan, kekayaan adalah kunci dari oligarki itu sendiri.

Kelompok-kelompok tersebut berusaha untuk mencapai puncak kekuasaan melalui cara yang beragam untuk melipatgandakan kekayaan dan kekuasaannya. Itulah kenapa pada akhirnya hak-hak milik rakyat kecil menjadi dikesampingkan bahkan tidak dipedulikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oligarki Adalah

Mengutip dari Islam, Oligarki Politik, dan Perlawanan Sosial oleh Abdur Rozaki, oligarki berasal dari bahasa Yunani yaitu oligarchia yang berarti pemerintahan oleh yang sedikit. Oligo berarti sedikit dan archein berarti memerintah.

Dari istilah tersebut, oligarki adalah bentuk pemerintahan yang politik kekuasaannya berada di tangan minoritas kecil. Menurut Endik Hidayat dari buku Oligarki Dalam Kekuasaan di Pilkades, oligarki berorientasi pada kepentingan pribadi.

ADVERTISEMENT

Definisi di atas menegaskan bahwa tujuan penggunaan kekuasaan yang utama bukanlah untuk masyarakat. Kekuasaan dengan demikian menjadi sesuatu yang 'elitis' dan tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap orang untuk menikmatinya.

Suatu organisasi cenderung mengarah ke oligarki karena secara ilmiah kekuasaan akan jatuh ke tangan segelintir kecil pimpinan dan mendorongnya menjadi birokratis. Organisasi tersebut memiliki sifat konservatif sehingga semakin kompleks dan mengarah menjadi oligarki.

Ciri Sistem Oligarki

Melansir dari buku Oligarki 2020 oleh Agus Riswanto, terdapat beberapa ciri-ciri tertentu yang hanya dimiliki oleh sistem pemerintahan oligarki. Beberapa ciri-ciri tersebut antara lain:

1. Kekuasaan Dipegang atau Dikendalikan oleh Kelompok Kecil Masyarakat

Ciri-ciri pertama dari sistem pemerintahan oligarki yang paling terlihat yaitu kepemimpinan dipegang oleh suatu kelompok kecil masyarakat. Sebagian besar kelompok kecil ini memiliki uang, dan dapat dengan mudah masuk ke dalam pemerintahan karena mempunyai uang serta kekayaan.

2. Terjadi Ketidaksetaraan dari Segi Material yang Cukup Ekstrem

Sistem pemerintahan oligarki bisa terjadi karena adanya kesenjangan dalam hal material yang ekstrim di masyarakat. Orang-orang kaya akan terlihat menonjol jika dibandingkan dengan kelompok yang tidak memiliki uang.

3. Berkaitan Erat dengan Uang dan Kekuasaan

Diunggah dari buku Sistem Politik Indonesia oleh Humairah Almahdali, dkk, ciri sistem pemerintahan oligarki yang paling mendasar adalah memiliki kaitan erat dengan uang dan kekuasaan. Hal itu akan digunakan untuk semakin mengokohkan kekuasaan dan kekayaan kelompok tersebut.

4. Kekuasaan Menjadi Kunci Melestarikan Kekayaan

Kekuasaan yang dimiliki oleh sekelompok orang yang berkuasa dijadikan sebagai sarana untuk menambah kekayaan sepihak. Hak bagi rakyat kecil bukanlah menjadi tujuan utama kelompok ini.

Dampak Pemerintahan Oligarki

Dilansir dari situs komnasham.go.id, adanya sistem oligarki ini memberikan dampak yang cukup signifikan bagi rakyat dan negara yang bersangkutan. Berikut adalah dampak pemerintahan oligarki:

1. Menghilangkan Hak Partisipasi Warga Negara

Jika sebuah negara mengalami atau menganut sistem pemerintahan oligarki, maka hal pertama yang akan terjadi adalah munculnya ancaman hak partisipasi warga negara. Kondisi ini bisa saja terjadi karena masuknya pengaruh oligarki ke dalam proses politik negara tersebut.

Hasilnya, proses politik yang berlangsung akan dipegang secara penuh oleh kelompok yang berkuasa. Sehingga rakyat-rakyat kecil kehilangan hak partisipasinya sebagai warga negara.

2. Terancamnya Kesejahteraan Masyarakat

Ancaman atau dampak pemerintahan oligarki selanjutnya yakni terganggunya kesejahteraan masyarakat di masa mendatang. Kondisi ini bisa saja terjadi akibat pengaruh ikut campur tangan orang-orang berkuasa yang ingin melestarikan kekayaannya.

Contoh Negara dengan Sistem Oligarki

Mengutip dari makalah Pengertian dan Bentuk-bentuk Pemerintahan oleh Shara Puspita Sari, contoh negara yang pernah menganut bentuk oligarki salah satunya adalah Afrika Selatan yang berakhir pada tahun 1994 ketika Nelson Mandela menjabat sebagai presiden. Orang-orang berkulit putih berhasil menguasai mayoritas penduduk Afrika Selatan, masalah rasisme ini disebut juga dengan apartheid.

Selain Afrika Selatan, ada beberapa negara yang menerapkan oligarki. Mengutip dari uinjkt.ac.id, negara-negara tersebut adalah Korea Utara, Turki, Rusia, Cina, Ukraina, Arab Saudi, Zimbabwe, Iran, dan juga Amerika Serikat.

Oligarki di negara-negara tersebut terbentuk di antara oligar ekonomi-finansial, yaitu orang yang sangat kaya (super rich) atau kaya (the rich) yang memiliki jalinan persekongkolan kuat dengan oligarki politik. Oligarki di Amerika Serikat, seperti korporasi besar, sangat menentukan dalam pembuatan keputusan politik dibandingkan dengan suara dari masyarakat kecil.

Oligarki berbeda dengan kaum elite. Elite belum tentu oligarki, namun kelompok oligarki biasanya merupakan seorang elite. Mereka yang termasuk ke dalam oligarki politik biasanya sering mengambil keputusan menyangkut kepentingan publik di dalam lingkaran mereka sendiri.

Kesimpulannya, oligarki adalah bentuk pemerintahan yang dibuat oleh kelompok elit untuk melipatgandakan kekayaannya masing-masing.




(khq/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads