Kenali Gejala Awal Penyakit Asma dan Cara Mengobatinya

Kenali Gejala Awal Penyakit Asma dan Cara Mengobatinya

Maura Rosita Hafizha - detikBali
Jumat, 10 Mar 2023 13:57 WIB
Asma
Foto: Thinkstock
-

Salah satu gejala asma pada seseorang yaitu batuk terus-menerus yang disertai dengan sesak napas. Pengidap asma akan kesulitan bernapas karena adanya peradangan dan penyempitan pada saluran napas.

Secara umum, asma merupakan kondisi penyakit kronis pada paru-paru yang menyebabkan saluran pernapasan (bronchiole) menyempit. Peradangan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal. Berikut penjelasan mengenai gejala asma, penyebab, cara mengobati dan mencegah asma.

Gejala Awal Penyakit Asma

Mengutip dari eprints.umm.ac.id, gejala asma meliputi hipoventilasi, dispnea, mengi, pusing, napas pendek, kecemasan, diaforesis dan kelelahan. Hiperventilasi adalah kondisi di mana seseorang bernapas terlalu cepat, hal tersebut merupakan gejala awal penyakit asma.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, dilanjutkan dengan dispnea (sesak napas) dan mengi (suara napas berbunyi nyaring) merupakan tanda bahwa serangan asma telah muncul. Melansir dari buku Semua Penyakit Insya Allah Sembuh oleh Azib Susiyanto, tanda dan gejala asma di antara lain meliputi:

  • Gejala asma yang pertama adalah adanya sesak napas sebagai akibat penyempitan saluran bronkus (bronchiole).
  • Gejala asma berikutnya yaitu batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin.
  • Adanya keluhan pengidap yang merasakan dada sempit.
  • Serangan asma yang hebat menyebabkan pengidap tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernapasan.
  • Pada anak-anak, gejala awal dapat berupa rasa gatal di rongga dada atau leher.
  • Pengidap asma biasanya mengeluarkan banyak keringat.
  • Selama serangan asma, rasa kecemasan yang berlebihan dari pengidap dapat memperburuk keadaan.

Faktor Penyebab Asma

Hingga saat ini, penyebab penyakit asma belum diketahui secara pasti meski telah banyak penelitian yang dilakukan oleh para ahli. Serangan asma bisa terjadi sebagai dampak dari infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), baik flu ataupun sinusitis.

ADVERTISEMENT

Mengutip dari staffnew.uny.ac.id, berikut beberapa faktor penyebab asma pada seseorang:

1. Faktor Intrinsik yang Meliputi

  • Timbulnya gejala asma yang disebabkan oleh virus, seperti influenza virus, respiratory syncytial virus (RSV).
  • Infeksi dari bakteri, misalnya pertusis dan streptokokus.
  • Infeksi jamur, contohnya aspergillus.
  • Alergi terhadap hal tertentu yang menimbulkan serangan asma.
  • Infeksi saluran pernapasan.
  • Faktor genetik.
  • Emosi yang berlebihan, seperti cemas dan sedih.
  • Asma kambuh ketika melakukan aktivitas tertentu yang membutuhkan kekuatan tubuh.

2. Faktor Lingkungan

  • Perubahan cuaca, tekanan udara, atau suhu udara.
  • Debu dari dalam atau luar lingkungan.
  • Serangga, seperti kecoa.
  • Makanan tertentu, bahan pengawet, penyedap, pewarna makanan.
  • Polusi udara, asap rokok.
  • Zat iritan (parfum, bau-bauan yang merangsang, household spray).

Cara Mengobati Asma

Ada beberapa cara untuk mengobati asma, melansir dari situs Cleveland Clinic, berikut penjelasannya.

1. Inhaler Bronkodilator

Bronkodilator merupakan jenis obat pernapasan yang dapat memperlancar aliran udara dan mengendurkan otot-otot di paru-paru. Obat ini juga membuka jalan agar dahak/lendir bergerak lebih mudah melalui saluran pernapasan.

2. Obat Antibiotik

Antibiotik akan mengurangi pembengkakan dan produksi lendir di saluran pernapasan. Obat ini juga memudahkan udara untuk masuk dan keluar dari paru-paru, dokter mungkin akan meresepkannya untuk dikonsumsi setiap hari agar dapat mengontrol atau mencegah gejala asma si pengidap.

3. Terapi Pengobatan Asma

Metode pengobatan ini biasanya diberikan bagi pengidap asma berat. Asma berat dapat dilihat dari gejala yang muncul ketika sudah diobati dengan inhaler namun tak kunjung sembuh.

Cara Pencegahan Asma

Dimuat dari laman repository.poltekkes-denpasar.ac.id, adapun cara untuk mencegah asma yaitu sebagai berikut:

  • Merawat kesehatan tubuh.
  • Menjaga kebersihan lingkungan.
  • Menghindari faktor yang menyebabkan serangan asma.
  • Pencegahan primer dengan menghindari berbagai macam alergi.
  • Jika memiliki alergi, maka sebaiknya kurangi interaksi dengan hewan berbulu seperti kucing dan anjing.
  • Jauhi rokok maupun asap rokok, terutama pada ibu hamil karena akan mempengaruhi perkembangan paru-paru pada janin dan ibu janin.

Asma adalah penyakit yang disebabkan oleh peningkatan respon dari trakea dan bronkus dan sekresi yang berlebihan dari kelenjar-kelenjar di mukosa bronchus. Penyakit paru-paru kronis ini menyebabkan pengidap sulit bernapas.

Gejala asma seperti pengencangan dari otot sekitar saluran pernapasan, peradangan, rasa nyeri, pembengkakan, dan iritasi pada saluran napas di paru-paru dipicu oleh faktor tertentu. Terkadang, dinding saluran napas pun juga dipenuhi oleh lendir yang lengket, sehingga dapat menyebabkan sesak napas yang lebih parah.

Sulitnya bernapas akan mengurangi kualitas hidup seorang pengidap karena bisa menyebabkan mudah lelah dan sakit. Jika tidak ditangani dengan baik, asma bahkan dapat menyebabkan kematian.

Faktor-faktor penyebab dan pemicu penyakit asma antara lain debu rumah, bulu binatang, asap rokok, serangga, dan lain-lain. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa faktor utama dari asma adalah genetik.

Pengidap asma umumnya sangat peka terhadap berbagai rangsangan atau sering disebut dengan hipereaktivitas saluran napas. Contohnya, polusi udara (asap, debu, zat kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa, bau/aroma menyengat (misalnya parfum), dan olahraga.

Kesimpulannya, gejala asma ditandai dengan sulitnya untuk bernapas, napas berbunyi nyaring, dan juga sesak napas. Jika pengidap asma memiliki kecemasan yang berlebih, tentunya akan memperburuk serangan asma.




(khq/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads