Fungsi Testis Pada Reproduksi Pria, Risiko, dan Cara Perawatannya

Fungsi Testis Pada Reproduksi Pria, Risiko, dan Cara Perawatannya

Bayu Ardi Isnanto - detikBali
Kamis, 09 Mar 2023 18:24 WIB
Bananas and eggs
Foto: iStock
-

Testis adalah dua organ yang berada di bawah penis, berbentuk bulat seperti bola dan menempati skrotum atau kantung testis yang dilapisi kulit. Testis juga disebut dengan buah zakar. Fungsi testis ini sangat penting karena berhubungan dengan reproduksi pria.

Simak artikel berikut ini untuk mengetahui fungsi testis pada reproduksi pria, lengkap dengan risiko pada testis, hingga bagaimana cara merawat agar tetap berfungsi sebagaimana mestinya.

Fungsi Testis

Dilansir dari Verywell Health, fungsi utama testis ada dua, yaitu memproduksi hormon testosteron dan memproduksi sperma. Berikut penjelasannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memproduksi Testosteron

Fungsi yang pertama adalah memproduksi testosteron. Testosteron adalah hormon yang berkaitan dengan karakteristik laki-laki sekunder, misalnya seperti rambut wajah, rambut tubuh, dan peningkatan massa otot. Hormon ini juga mempengaruhi libido atau dorongan seksual, fungsi seksual, dan kesuburan pria.

Hormon testosteron dikeluarkan oleh sel yang disebut sel Leydig yang berada di antara tubulus seminiferus di testis. Tanpa hormon testosteron, sel sperma tidak dapat matang sebagaimana mestinya, sehingga mengakibatkan kemandulan.

ADVERTISEMENT

Menghasilkan Sperma

Fungsi testis yang kedua yaitu menghasilkan sperma. Produksi sperma pada pria berbeda dengan produksi sel telur pada wanita yang jumlahnya terbatas di sepanjang hidup. Testis bisa menghasilkan jutaan sperma setiap hari.

Dibutuhkan waktu beberapa bulan agar sel sperma cukup matang agar bisa berfungsi optimal. Proses pematangan ini dimulai di testis, tetapi sebagian besar terjadi di dalam epididimis.

Gangguan Fungsi Testis

Masih dari Verywell Health, gangguan fungsi testis pada pria bisa dibagi menjadi dua. Pertama karena kelainan bawaan, dan kedua karena kondisi medis.

Kelainan Bawaan

Kelainan bawaan adalah kondisi testis yang tidak wajar sejak lahir. Kelainan ini di antaranya adalah:

1. Kriptorkidisme

Kriptorkidisme atau kriptorkismus adalah kondisi ketika satu atau kedua testis belum bergerak masuk ke dalam skrotum sebelum lahir. Kondisi ini merupakan kelainan bawaan paling umum yang terjadi pada bayi laki-laki. Meski demikian, kriptorkidisme ini biasanya bukan merupakan kondisi darurat karena biasanya bisa turun dengan sendirinya.

Namun jika testis belum juga turun dalam beberapa bulan pertama, mungkin akan dilakukan prosedur pembedahan orchiopexy. Kondisi ini karena kriptorkidisme bisa membuat testis terkena suhu lebih panas di dalam perut, sehingga meningkatkan risiko kemandulan dan kanker testis.

Kondisi yang mirip adalah retractile testis, yakni kondisi ketika testis bergerak bolak-balik dari skrotum ke perut. Selama testis lebih banyak berada di dalam skrotum, hal ini tidak dianggap bermasalah seperti kriptorkidisme.

2. Transverse Testicular Ectopia

Transverse Testicular Ectopia atau ektopia testis silang termasuk kelainan yang langka. Kondisi ini terjadi ketika kedua testis turun ke satu sisi skrotum yang sama. Ektopia ini biasanya terjadi bersamaan dengan hipospadia, yaitu ketika pembukaan uretra tidak berada di ujung penis.

3. Poliorkidisme

Masalah testis juga mungkin terjadi ketika bayi lahir dengan satu buah zakar, bahkan mungkin lebih dari dua testis yang disebut poliorkidisme. Sering kali poliorkidisme terjadi dengan tiga buah zakar, tetapi ada juga yang sampai lima. Tapi kelainan ini sangat langka ditemukan.

Kondisi Medis

Selain kelainan bawaan, ada kondisi medis yang bisa mempengaruhi testis, antara lain:

1. Varikosel

Varikokel yaitu kondisi ketika terjadi pembesaran abnormal pada pembuluh darah di dalam skrotum yang mirip varises. Akibatnya, kondisi ini dapat membuat testis kekurangan darah yang dibutuhkan untuk menghasilkan sperma yang sehat.

2. Orchitis

Orchitis adalah radang testis yang biasa terjadi pada pria muda yang aktif secara seksual. Masalah ini paling sering disebabkan oleh infeksi menular seksual chlamydia dan gonorrhea. Selain itu, orchitis juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Gejalanya seperti nyeri dan bengkak.

3. Torsi Testis

Torsi testis yaitu kondisi ketika testis terpuntir di dalam skrotum hingga memotong suplai darah. Gejalanya antara lain nyeri dan pembengkakan pada testis yang biasanya datang tiba-tiba dan parah. Selain itu, penderitanya juga kadang merasakan mual, muntah, dan testis terangkat secara tidak normal.

4. Kanker Testis

Kanker testis termasuk kasus yang banyak ditemukan. Akan tetapi, kanker testis bisa disembuhkan, dan tingkat kematiannya rendah. Kanker ini lebih cenderung menyerang pria yang lebih muda. Gejalanya meliputi benjolan yang tidak nyeri pada testis, nyeri tumpul di selangkangan atau perut, skrotum terasa berat, hingga nyeri punggung.

Cara Merawat Fungsi Testis

Testis juga perlu dirawat agar fungsinya berjalan optimal. Berikut beberapa cara merawat fungsi testis yang dilansir dari Healthline.

1. Pemeriksaan Rutin Sendiri

Periksa testis Anda sendiri secara rutin, paling tidak sebulan sekali. Caranya dengan memeriksa apakah ada benjolan dan area bengkak atau lunak di sana.

2. Mandi Teratur

Mandi secara rutin dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan seluruh badan, termasuk area genital. Kebersihan diri dapat mengurangi risiko infeksi yang dapat menyebabkan komplikasi lain. Tetap jaga penis dan skrotum kering agar tidak menjadi tempat berkembangnya bakteri.

3. Pakaian Longgar

Pakailah pakaian yang longgar, termasuk celana dalam. Biarkan skrotum Anda menggantung secara alami untuk membantu menjaga suhu skrotum tetap rendah dan mencegah cedera.

4. Kenakan Kondom

Kenakan kondom saat melakukan berhubungan seksual untuk mencegah penyakit menular seksual yang mempengaruhi skrotum dan testis. Hal ini termasuk pula jangan berganti-ganti pasangan yang berisiko terjadinya penyakit menular seksual.

Demikian tadi penjelasan mengenai fungsi testis pada reproduksi pria. Organ ini sangat penting karena berfungsi sebagai penghasil sperma dan penghasil hormon testosteron. Jangan lupa untuk melakukan perawatan agar tetap berfungsi optimal.




(bai/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads