Siapa Astronot Pertama dari Indonesia? Ini Profil Dan Biodatanya!

Siapa Astronot Pertama dari Indonesia? Ini Profil Dan Biodatanya!

Khadeshia Marsha - detikBali
Kamis, 09 Mar 2023 14:34 WIB
Indonesia pernah mempunyai calon astronaut yang merupakan astronaut wanita pertama di Asia. Ialah Pratiwi Sudharmono, seorang pakar biologi molekuler Universitas Indonesia (UI).
Foto: Internet
-

Apa jawaban detikers ketika ditanya cita-cita waktu masih kecil? Mungkin banyak yang menjawab astronot. Astronot atau antariksawan adalah sebutan bagi seseorang yang menjalani latihan dalam sebuah program penerbangan atau penjelajahan luar angkasa. Indonesia sendiri memiliki tokoh kebanggaan yang berhasil menjadi astronot wanita pertama di Asia.

Astronot wanita pertama di Asia ini bernama Pratiwi Sudarsono. Pratiwi terpilih menjadi bagian dalam misi pesawat Palapa-B-3 STS-61H National Aeronautics and Space Administration (NASA), walaupun akhirnya dibatalkan karena kecelakaan. Untuk mengenal Pratiwi Sudarsono lebih jauh, langsung saja simak artikel di bawah ini.

Profil dan Biodata Astronot Pertama Indonesia

Pratiwi Pujilestari Sudarmono lahir pada tanggal 31 Juli 1952 di Bandung. Dari kecil, Pratiwi memang sudah berkeinginan untuk bergabung dengan Index Space Experiment (INSPEX). Ia menyelesaikan pendidikan Sekolah dasar pada tahun 1964, di SD St. Joseph. Setelah lulus SD, Pratiwi melanjutkan pendidikan di SMP St. Angela pada tahun 1967 kemudian SMA Putri Tarakanita Jakarta pada tahun 1970.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pratiwi meneruskan pendidikan kedokteran pada tahun 1977 dan berhasil mendapat gelar Master dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kemudian di tahun 1984, Pratiwi memperoleh Ph.D penelitian dalam bidang Biologi Molekuler dari Universitas Osaka, Jepang.

Tahun 1985, beliau pergi ke Johnson Space Center, AS untuk mengikuti pelatihan dan mendapatkan Sertifikat Astronot Spesialis Muatan. Di tahun yang sama, tepatnya pada bulan Oktober, Pratiwi berhasil terpilih dari 200 lebih pelamar yang ikut mendaftar untuk mewakili Indonesia dalam misi penerbangan Palapa-B-3 STS-61H National Aeronautics and Space Administration (NASA) sebagai Spesialis Muatan.

ADVERTISEMENT

Dalam misi penerbangan ini, Pratiwi hendak melakukan penelitian terkait daya tahan tubuh manusia dan kemungkinan untuk hidup berkoloni di luar angkasa. Misi penerbangan Palapa-B-3 STS-61H direncanakan berangkat pada 24 Juni 1986.

Pada saat itu, pemberitaan mengenai Ibu Pratiwi sebagai wanita pertama dari Asia yang akan berangkat ke luar angkasa angkasa sangat besar dan heboh, termasuk pemberitaan media asing di Asia. Sayangnya, misi penerbangan yang sangat dinanti-nantikan ini batal berangkat.

Misi penerbangan yang harusnya memberangkatkan Pratiwi ke luar angkasa terpaksa dibatalkan karena adanya kecelakaan dari misi penerbangan STS-51-L, pesawat Challenger milik Amerika Serikat, pada 28 Januari 1986 silam. Pesawat Challenger meledak di udara sekitar 73 detik setelah diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat dan menewaskan ketujuh astronot di dalamnya. Kejadian ini pun membuat NASA membatalkan beberapa misi penerbangan ke luar angkasa, termasuk penerbangan Pratiwi.

Meski batal berangkat ke luar angkasa, Pratiwi tetap melakukan penelitiannya di NASA dari tahun 1985 sampai tahun 1987. Pada tahun 1997, adanya krisis moneter yang melanda Indonesia membuat kesempatan Pratiwi untuk terbang ke angkasa semakin kandas karena tidak ada lagi dana untuk membiayai program latihan astronot Indonesia.

Pratiwi kemudian mengabdikan dirinya dengan melakukan berbagai penelitian sekaligus menjadi staf pengajar di kampusnya. Ada berbagai penghargaan yang diterima olehnya antara lain peneliti terbaik di Universitas Indonesia pada tahun 1988 dan gelar Widya Prasara dari Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia sebagai Ilmuwan Mikrobiologi Teladan pada tahun 1986.

Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Departemen Mikrobiologi dan Wakil Dekan di Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Pada tahun 2008, Pratiwi Sudarmono diangkat sebagai Guru Besar atau Profesor Kehormatan Ilmu Mikrobiologi Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia dengan minat utama yaitu mikrobiologi klinis dan mengembangkan penelitian di bidang mikrobiologi klinis.

Belum lama ini juga, tepatnya pada tahun 2019, Pratiwi mendapat penghargaan recognition for Inspiring Women in STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).

Itulah profil dan biodata dari Pratiwi Sudarsono, calon astronot dari Indonesia dan astronot wanita pertama di Asia. Semoga informasi ini bermanfaat sekaligus menginspirasi detikers untuk terus semangat belajar demi mengharumkan nama bangsa.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads