- Fakta Berhubungan Saat Haid 1. Dilarang dalam Ajaran Agama 2. Menjadi Pelumas Alami 3. Meredakan Kram atau Nyeri 4. Gairah Seksual Meningkat 5. Periode Haid Menjadi Lebih Pendek 6. Meredakan Sakit Kepala
- Risiko Berhubungan Saat Haid 1. Infeksi Menular Seksual 2. Infeksi Jamur dan Bakteri 3. Kehamilan
Bagi detikers yang sudah punya suami/istri, pernahkah kamu bertanya-tanya apakah berhubungan saat haid diperbolehkan? Masih banyak pasutri yang bingung akan hal ini.
Secara umum, berhubungan intim saat sedang haid sebenarnya memang diperbolehkan. Menurut beberapa sumber medis, hubungan intim saat sedang haid dapat mengatasi kram menstruasi. Hal ini dikarenakan berhubungan badan membuat tubuh mengeluarkan hormon endorfin. Hormon ini menimbulkan rasa senang sehingga mampu meredakan rasa nyeri kram.
Namun, bukan berarti berhubungan intim saat haid tidak berisiko. Pastikan kamu memahami fakta dan risiko dari melakukan hubungan intim saat haid. Tanpa basa basi, langsung saja simak pembahasannya dalam artikel di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fakta Berhubungan Saat Haid
Ada beberapa fakta seputar berhubungan saat haid yang perlu kamu ketahui. Mengutip dari laman Everyday Health, berikut fakta-faktanya.
1. Dilarang dalam Ajaran Agama
Walaupun dalam medis diperbolehkan, berhubungan saat haid dilarang dalam ajaran agama Islam. Dikutip dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), larangan bertemunya dua alat kelamin suami istri saat istrinya sedang haid adalah haram.
2. Menjadi Pelumas Alami
Saat melakukan hubungan intim selama haid, kamu cenderung tidak membutuhkan pelumas karena adanya cairan menstruasi. Cairan menstruasi dapat menjadi pelumas yang licin sehingga memudahkan pergerakan penis di dalam vagina.
3. Meredakan Kram atau Nyeri
Apabila kamu mengalami gejala kram atau nyeri selama menstruasi, berhubungan intim dapat menjadi solusinya. Dilansir situs Healthline, ketika orgasme, tubuh akan melepaskan hormon endorfin yang membuat kamu lebih rileks. Selain itu, otot rahim yang berkontraksi mampu meredakan nyeri kram.
4. Gairah Seksual Meningkat
Menurut beberapa penelitian, sebagian wanita merasa gairah seksualnya meningkat ketika berhubungan intim saat haid. Hal ini dikarenakan siklus haid yang membuat hormon mengalami fluktuasi.
5. Periode Haid Menjadi Lebih Pendek
Berhubungan intim saat haid ternyata berpotensi membuat periode menstruasi menjadi lebih pendek atau cepat selesai. Kondisi ini disebabkan adanya orgasme yang memicu kontraksi otot rahim untuk melepas sel telur tidak dibuahi keluar lebih cepat. Sehingga menghasilkan periode menstruasi yang lebih pendek.
6. Meredakan Sakit Kepala
Sebagian wanita mengalami sakit kepala atau migrain selama periode haid. Dikutip dari laman Healthline, berhubungan intim saat haid dapat meredakan sakit kepala. Sama seperti nyeri kram, hal ini dipercaya karena adanya pelepasan hormon endorfin selama seks berlangsung.
Risiko Berhubungan Saat Haid
Setelah mengetahui beberapa fakta seputar berhubungan intim saat haid, kamu perlu memahami risikonya. Kegiatan satu ini memang dapat menyebabkan risiko cukup serius, termasuk penyebaran infeksi. Dikutip dari laman Medical News Today, berikut pembahasan mengenai risiko berhubungan intim saat sedang haid.
1. Infeksi Menular Seksual
Risiko pertama adalah dapat terkena infeksi menular seksual (IMS). Infeksi seksual yang dapat ditularkan di antaranya ada HIV, hepatitis, herpes, dan kudis. Infeksi ini dapat menyebar lebih cepat karena virus tersebut hidup dalam darah. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk terhindari dari risiko IMS adalah menggunakan kondom.
2. Infeksi Jamur dan Bakteri
Selain infeksi menular seksual, infeksi jamur dan bakteri juga dapat terjadi. Bahkan, infeksi jamur dapat menyebabkan kepala penis meradang atau disebut dengan balanitis. Kondisi ini disebabkan karena pH meningkat sehingga vagina rentan terkena jamur. Beberapa gejala yang dapat kamu perhatikan, yaitu sebagai berikut.
- Ruam sekitar vagina
- Gatal sekitar vagina dan vulva
- Munculnya keputihan yang bau dan encer
- Pembengkakan pada vulva
- Munculnya iritasi dan rasa terbakar pada vagina, terutama saat buang air kecil sekaligus berhubungan intim.
3. Kehamilan
Menurut The American College of Obstetricians and Gynecologists, kebanyakan wanita mengalami siklus haid selama 28 hari. Siklus ini berlangsung dari hari pertama keluarnya darah haid hingga sehari sebelum keluarnya darah di bulan berikutnya. Waktu paling subur dari siklus haid adalah antara hari ke 8 dan 19.
Namun, masa subur ini dapat berubah sewaktu-waktu sehingga kemungkinan hamil ketika berhubungan intim saat haid bisa saja terjadi. Walaupun peluangnya tergolong rendah, alat kontrasepsi sebaiknya tetap digunakan bahkan ketika wanita sedang haid.
Itulah fakta dan risiko seputar berhubungan intim saat sedang haid. Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah ilmu para pasangan suami istri, ya!
(des/des)