Mengenal Skala Nyeri, Jenis-jenis, dan Cara Menilainya

Mengenal Skala Nyeri, Jenis-jenis, dan Cara Menilainya

Zulfa Ardhini - detikBali
Selasa, 07 Mar 2023 12:02 WIB
Ilustrasi nyeri lutut.
Foto: Shutterstock
-

Rasa nyeri pada tubuh, baik itu ringan atau berat, merupakan gejala dari suatu penyakit tertentu. Umumnya tingkat keparahan nyeri diukur dengan menggunakan skala nyeri. Hal ini karena semua orang memiliki toleransi yang berbeda terhadap rasa sakit.

Oleh karena itu, dokter biasanya akan meminta pasien untuk menilai rasa sakit yang dirasakan dengan menggunakan angka, biasanya mulai dari 0-10. Semakin besar angkanya, semakin tinggi tingkat rasa nyeri yang dialami pasien. Hasil pengukuran skala nyeri ini juga sangat membantu dokter untuk menentukan diagnosis dan pengobatan yang efektif untuk pasien.

Lantas bagaimana cara menilai skala nyeri? Simak pengertian mengenai skala nyeri, jenis-jenisnya, serta cara menilainya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Skala Nyeri?

Skala nyeri adalah metode yang digunakan untuk melakukan penilaian atau mendefinisikan nyeri yang dialami oleh seseorang. Skala nyeri ini umumnya digambarkan dalam bentuk angka dari 0-10.

Nyeri merupakan sensasi rasa sakit atau tidak nyaman pada tubuh yang disebabkan oleh respon saraf terhadap kerusakan jaringan pada bagian tubuh. Oleh karena itu, penilaian skala nyeri merupakan hal yang penting dalam proses diagnosis penyebab nyeri. Dengan penilaian dan pengukuran derajat nyeri, dokter akan dapat mengevaluasi rasa sakit pasien dan menentukan pengobatan yang tepat untuk pasien tersebut.

ADVERTISEMENT

Menurut World Health Organization atau WHO, pengukuran tingkat keparahan nyeri dibagi menjadi tiga, yaitu mild pain (nyeri ringan), moderate pain (nyeri sedang), dan severe pain (nyeri kronis). Masing-masing skala nyeri ini akan menentukan diagnosis penyakit serta pengobatan yang tepat untuk mengurangi rasa sakit yang dialami.

Skala nyeri tidak hanya digunakan untuk mengukur tingkat keparahan nyeri saja, tetapi juga mengukur durasi dan jenis nyeri yang dirasakan oleh pasien. Penilaian skala nyeri ini dapat dilakukan pada pasien segala usia mulai dari anak-anak hingga lansia, serta pada mereka yang memiliki gangguan dalam berkomunikasi. Dapat dikatakan bahwa skala nyeri membantu meningkatkan komunikasi antara petugas medis dan juga pasien.

Jenis-jenis Skala Nyeri dan Cara Menilainya

Dikutip dari situs Very Well Health, ada beberapa jenis skala nyeri yang digunakan untuk mengukur tingkat keparahan nyeri, yakni sebagai berikut.

1. Numerical Rating Scale (NRS)

Numerical Rating Scale (NRS) atau disebut juga skala penilaian numerik dirancang untuk pasien berusia di atas 9 tahun. Jenis skala nyeri ini merupakan jenis pengukuran yang paling umum untuk menilai rasa sakit yang dialami oleh pasien selama perawatan.

Cara menggunakan skala ini adalah dengan menyebut angka rasa sakit yang dirasakan secara verbal dari 0 hingga 10. Selain itu, pengukuran rasa sakit ini juga bisa dilakukan dengan memberi tanda pada garis yang menunjukkan tingkat rasa sakit.

Angka nol menunjukkan tidak adanya rasa sakit, sedangkan angka 10 mewakili rasa sakit yang kronis dan intens. Jadi, semakin besar angkanya semakin tinggi tingkat keparahan nyeri yang dirasakan.

2. Skala Nyeri Wajah Wong-Baker

Pengukuran skala nyeri ini dilakukan dengan menggabungkan gambar dan angka untuk mendeskripsikan peringkat nyeri yang dirasakan. Biasanya, skala nyeri ini digunakan pada anak-anak di atas usia 3 tahun hingga orang dewasa.

Dalam skala nyeri ini, terdapat enam wajah yang menggambarkan ekspresi yang berbeda, mulai dari senang hingga sangat menangis. Masing-masing gambar tersebut diberi peringkat angka antara 0 (tersenyum) dan 10 (menangis).

Jadi, nantinya pasien akan menunjuk gambar yang paling mewakili tingkat dan intensitas nyeri yang dirasakan. Dengan begitu, dokter akan dapat memahami tingkat keparahan rasa sakit yang dialami oleh pasien tersebut.

3. FLACC Scale

Jenis skala nyeri selanjutnya adalah skala FLACC. Kata FLACC merupakan singkatan dari face, leg, activity, cry, dan consolability. Ukuran ini menunjukkan seberapa besar tingkat keparahan nyeri seseorang dengan cara melihat raut wajah, melihat ketegangan kaki, melihat aktivitasnya, tangisan, serta apakah pasien dapat dihibur atau tidak (consolability).

Dari kelima kategori tersebut, dokter akan memberikan skor atau nilai mulai dari 0 hingga 2 poin untuk masing-masing kategori. Kemudian, skor tersebut dihitung dan didefinisikan sesuai dengan skala nyerinya. Jenis skala nyeri ini dibuat untuk mengevaluasi tingkat rasa sakit yang dirasakan oleh anak kecil yang masih memiliki keterbatasan dalam komunikasi.

4. Skala Nyeri CRIES

Skala nyeri CRIES merupakan kependekan dari cry, oxygenation, vital signs, facial expression, and sleeplessness. Pengukuran skala nyeri ini biasa digunakan oleh bayi berusia di bawah 6 bulan. Setiap kategorinya diwakili dengan peringkat 0 dan 2. Nilai 0 berarti tidak ada rasa nyeri, sementara peringkat 2 berarti adanya rasa nyeri yang luar biasa.

5. Skala COMFORT

Skala nyeri ini dirancang untuk seseorang yang tidak dapat menggambarkan atau menilai rasa sakit yang dialaminya. Skala ini dapat digunakan oleh anak-anak, orang dewasa yang mengalami gangguan kognitif, atau orang yang sedang dibius. Skala COMFORT memberikan tingkat nyeri 1 hingga 5 pada masing-masing kategori.

Kategori yang diukur dalam jenis skala nyeri ini adalah tingkat alertness (kewaspadaan), calmness (ketenangan), respiratory distress (gangguan pernapasan), crying (menangis), physical movement (gerakan fisik), muscle tone (gerakan otot), facial tension (raut wajah), serta blood pressure (tekanan darah) pasien.

6. Skala Nyeri McGill

Skala nyeri McGill atau biasa dikenal dengan indeks nyeri McGill merupakan pengukuran berupa kuesioner yang terdiri dari 78 kata yang masing-masing menggambarkan rasa sakit. Dalam skala nyeri ini, pasien akan diminta mendeskripsikan rasa sakit dengan menandai kata yang paling sesuai dengan rasa sakit yang mereka alami.

Beberapa contoh kata yang digunakan untuk menggambarkan rasa sakit dalam skala ini, yaitu nyeri seperti ditarik-tarik, nyeri yang tajam, dan lain sebagainya. Skor penilaian rasa sakit akan ditentukan berdasarkan dengan berapa banyak kata yang ditandai dari 78 kata yang diberikan.

7. Color Analog Scale

Pada jenis skala nyeri ini, tingkat keparahan nyeri diukur berdasarkan dengan warna yang masing-masing melambangkan angka atau tingkat rasa nyeri yang dirasakan. Skala analog warna ini umumnya digunakan oleh anak-anak.

Adapun tingkat keparahan nyeri pada color analog scale ini digambarkan dengan warna merah, kuning, dan hijau. Warna merah melambangkan rasa nyeri yang hebat, kuning untuk nyeri sedang, dan hijau melambangkan kenyamanan atau tidak adanya rasa sakit.

8. Skala Nyeri Mankoski

Skala nyeri Mankoski adalah skala nyeri yang digunakan untuk mendeskripsikan rasa nyeri dengan menggunakan beberapa kalimat, seperti rasa sakit yang mengganggu, rasa sakit seperti gigitan kecil, atau rasa sakit yang tidak bisa ditahan selama lebih dari 30 menit.

9. Brief Pain Inventory (BPI)

Skala nyeri ini ditentukan dengan memberikan 15 pertanyaan kepada pasien untuk menilai efek dari rasa sakit dalam bentuk angka. Adapun pertanyaan yang diberikan yakni bagaimana hubungan pasien dengan orang lain, adakah gangguan saat berjalan, bagaimana pola tidur selama 24 jam terakhir, dan sebagainya.

10. Skala Diferensial Deskriptor Intensitas Nyeri

Skala ini memiliki 12 garis yang masing-masing memiliki keterangan tingkat nyeri, seperti nyeri ringan, kuat, intens, dan sangat intens. Dalam skala nyeri ini, pasien akan diminta untuk menandai setiap baris sesuai dengan rasa sakit yang dialami. Jika rasa sakit hanya pada tingkat ringan, maka bisa ditandai pada bagian berlambang minus. Sedangkan pada rasa sakit yang intens, tanda harus ditempatkan pada sisi positif garis.

Faktor yang Mempengaruhi Penilaian Skala Nyeri

Nyeri merupakan hal yang cukup kompleks dan sulit untuk didefinisikan karena setiap orang memiliki tingkat toleransi nyeri yang berbeda. Oleh karena itu, petugas medis juga harus memperhatikan faktor-faktor lain yang menyebabkan rasa nyeri pada pasien.

Dilansir situs repository.ump.ac.id, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat nyeri pada seseorang, yakni sebagai berikut.

  • Usia
  • Jenis Kelamin
  • Budaya
  • Pengalaman masa lalu dengan nyeri
  • Efek plasebo
  • Keluarga dan dukungan sosial

Faktor-faktor tersebut dapat saling mempengaruhi rasa sakit yang diderita oleh seseorang, sehingga penting bagi tenaga ahli kesehatan untuk mempertimbangakn faktor-faktor tersebut sebelum mendefinisikan rasa sakit yang dialami oleh seseorang.

Nah, itulah definisi mengenai skala nyeri, jenis-jenisnya serta cara untuk menilainya. Semoga informasi ini bermanfaat, detikers.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads