Saat berkomunikasi dengan orang lain, detikers sebaiknya menunjukkan sikap asertif. Dengan mengambil sikap tersebut, maka kamu akan dipandang sebagai sosok yang punya pengaruh positif di lingkungan sosial.
Sayangnya, masih ada sejumlah orang yang tidak mengetahui tentang sikap asertif. Memangnya apa sih asertif itu? Lalu apa saja ciri-ciri sikap asertif pada seseorang? Simak pembahasannya secara lengkap beserta contohnya dalam artikel berikut ini.
Pengertian Asertif
Asertif adalah sikap atau perilaku yang menunjukkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk mengungkapkan diri secara jelas, tegas, dan lugas, tanpa menyerang atau merugikan hak orang lain. Orang yang memiliki sifat asertif mampu mempertahankan pendapat dan haknya sendiri tanpa merugikan hak orang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut KBBI daring, asertif artinya tegas. Dalam hal ini, tegas yang dimaksud adalah memiliki ketegasan saat berkomunikasi, baik antara individu, di dalam kelompok, atau di depan umum.
Menurut Burley (2008) yang dikutip dari e-Jurnal uin-malang.ac.id, asertif adalah salah satu bentuk tingkah laku yang menunjukkan penghormatan terhadap diri dan orang lain. Selain itu, seseorang yang punya sikap asertif juga berani terbuka dan jujur terhadap dirinya serta orang lain.
Ciri-ciri Orang dengan Sikap Asertif
Ada sejumlah ciri-ciri dalam diri seseorang yang memiliki sikap asertif. Masih mengutip dari sumber yang sama, berikut ciri-ciri perilaku asertif.
1. Menghormati Hak Orang Lain dan Diri Sendiri
Seseorang yang mempunyai sikap asertif akan menghormati hak-hak orang lain. Meski begitu, bukan berarti ia selalu setuju dan patuh terhadap perintah mereka.
Artinya, orang dengan sikap asertif juga bisa mengungkapkan pendapatnya kepada orang lain dengan tegas dan lugas. Walau orang lain tersebut punya jabatan atau usia yang lebih tua daripada dia, hal itu bukan jadi penghalang baginya untuk menyampaikan pendapat.
2. Berani Mengungkapkan Pendapat Secara Langsung
Ciri-ciri sikap asertif berikutnya adalah dapat mengkomunikasikan perasaan, pikiran, dan kebutuhan lainnya secara langsung dan jujur. Dengan begitu, ia tidak gugup ketika mengutarakan pendapat kepada orang lain.
3. Jujur
Umumnya seseorang yang memiliki sikap asertif juga berani jujur. Dalam hal ini, ia berani mengekspresikan diri secara tepat agar bisa menyampaikan perasaan, pendapat, atau pilihan sesuai keinginannya tanpa merugikan diri sendiri atau orang lain.
4. Memperhatikan Situasi dan Kondisi
Ciri-ciri sikap asertif selanjutnya adalah bisa melihat situasi dan kondisi secara baik. Orang yang punya sikap asertif dapat memperhatikan lokasi, waktu, frekuensi, dan kualitas hubungan terhadap orang lain.
5. Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh juga merupakan hal yang penting bagi seseorang yang memiliki sikap asertif, lho. Dalam berperilaku asertif, seseorang tak hanya memperhatikan apa yang disampaikan kepada publik. Gestur tubuh juga wajib dijaga sebaik mungkin, sesuai dengan kondisi saat itu.
Pentingnya Sikap Asertif
Dalam berkomunikasi, penting adanya sikap asertif antara komunikator dengan komunikan. Selain itu, adanya perilaku asertif juga dapat membantu memenuhi segala kebutuhan dan keinginannya. Misal, ketika bersosialisasi di lingkungan organisasi, sikap asertif dapat membantunya dalam mengutarakan pendapat.
Menurut Muhammad (2003) yang dilansir e-Jurnal ums.ac.id, sikap asertif penting untuk diterapkan karena dapat menghasilkan dampak positif. Menurutnya, keuntungan yang didapat dari sikap asertif yaitu bisa memenuhi keinginan, kebutuhan, dan perasaan seseorang. Hal ini bertujuan agar ia dapat dimengerti dan dipahami oleh orang lain.
Ketika orang-orang di sekitarnya mulai memahami tentang dirinya, maka ia tidak akan merasa dirugikan. Yang terpenting adalah bagaimana manusia bisa memahami apa yang kita inginkan dan mengungkapkannya tanpa menyinggung perasaan orang lain, sehingga komunikasi bisa terjalin dengan baik.
Contoh Perilaku Asertif
Setelah memahami apa itu asertif beserta ciri-cirinya, mari kita simak sejumlah contoh perilaku asertif dalam kehidupan sosial berikut ini:
- Menyampaikan pendapat dengan jelas dan tegas tanpa menyerang atau merendahkan orang lain, misalnya ketika berbicara dalam sebuah diskusi atau rapat kerja.
- Menolak permintaan atau tindakan yang dirasa merugikan atau tidak sesuai dengan keinginan, namun tetap dengan cara yang sopan dan tidak melukai perasaan orang lain.
- Mempertahankan hak-hak pribadi dengan cara yang tidak merugikan hak orang lain, seperti misalnya menolak ketika diminta melakukan hal yang tidak sesuai dengan kesepakatan atau peraturan yang berlaku.
Nah, itu dia pembahasan tentang sikap asertif beserta ciri-ciri dan contoh perilakunya dalam kehidupan sosial. Semoga artikel ini dapat membantu detikers untuk bisa lebih memahami tentang sikap asertif. Jadi, apakah detikers sudah memiliki sikap asertif itu atau belum?
(ilf/des)