Ketahui Fungsi Epididimis dan Penyakit yang Biasa Menyerangnya

Ketahui Fungsi Epididimis dan Penyakit yang Biasa Menyerangnya

Maura Rosita Hafizha - detikBali
Kamis, 02 Mar 2023 15:58 WIB
man with big balls sitting on the black chair.
Foto: ilustrasi/thinkstock
-

Apakah kamu pernah mendengar istilah epididimis? Untuk pria, mungkin kamu pernah mendengarnya atau paham apa saja fungsi epididimis dalam organ reproduksi pria. Bagi kamu yang belum mengetahuinya, ini waktu yang tepat untuk belajar bersama-sama.

Epididimis merupakan sistem reproduksi pria yang berfungsi untuk penyimpanan sperma, pematangan, dan juga sebagai transportasi sperma. Epididimis terletak di bagian belakang testis yang menghubungkan testis dengan vas deferens.

Apakah epididimis bisa terserang penyakit? Bagaimana cara mengatasinya? Untuk informasi lebih lanjut, simak ulasan berikut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa itu Epididimis?

Mengutip dari e-journal berjudul Epididimis dan Perannya Pada Pematangan Spermatozoa oleh Muslim Akmal, dkk, epididimis adalah organ yang berkedudukan penting dalam sistem reproduksi pria dan bermanfaat sebagai tempat transportasi, pematangan, dan penyimpanan spermatozoa. Di dalam epididimis, spermatozoa akan diproses pematangannya yang dibantu dengan sejumlah protein yang disintesis dan disekresikan oleh epitel epididimis.

Sedangkan, menurut Murti Ani, dkk, di dalam buku Biologi Reproduksi dan Mikrobiologi, epididimis merupakan organ yang berbentuk seperti huruf C, terletak pada facies posterior testis dan sedikit menutupi facies lateralis. Epididimis ini menempel pada bagian belakang buah zakar.

ADVERTISEMENT

Fungsi Epididimis

Melansir dari buku Seri IPA Biologi oleh Deswaty Furqonita, fungsi epididimis adalah sebagai tempat penyimpanan dan pematangan spermatozoa. Saat orgasme dan terjadi ejakulasi, otot polos epididimis akan berkontraksi sehingga mendorong spermatozoa menuju vas deferens dan saluran kandung kemih.

Memuat dari buku Manual Laboratorium Perkembangan Hewan oleh Dr. Adnan, dkk, sederhananya, fungsi epididimis terdiri dari:

1. Fungsi Epididimis Sebagai Transportasi Spermatozoa

Fungsi epididimis yang pertama yaitu sebagai transportasi sperma yang diangkut dari rete testis ke ductuli efferentes testis. Sperma akan dibawa menuju vas deferens serta saluran kandung kemih dan mengarah ke penis.

2. Fungsi Epididimis Sebagai Konsentrasi

Pada saat ini, sperma berbentuk sangat encer dengan konsentrasi 25.000 sampai 350.000 sel/mm, air akan diresorpsi ke dalam sel-sel epitel selama perjalanannya melalui caput epididimis (tempat saat sperma memasuki epididimis). Ketika mencapai cauda, konsentrasi sperma menjadi 4x10 sel per ml atau lebih.

3. Fungsi Epididimis Sebagai Maturasi

Akibat sekresi dari sel-sel epitel, proses maturasi atau kematangan spermatozoa akan menjadi sempurna. Bahan yang disekresi sel epitel adalah protein, glikoprotein, fosfolipid, gliserin, forskolin, karnitin, asam sialat, dan inositol.

Protein yang disekresikan sangat menentukan proses maturasi spermatozoa menjadi motil dan fertil.

4. Fungsi Epididimis Sebagai Penyimpanan Spermatozoa

Fungsi epididimis selanjutnya yaitu sebagai penyimpanan sperma di dalam cauda epididimis. Transit spermatozoa di dalam epididimis manusia adalah sekitar 2-6 hari.

Pematangan spermatozoa di dalam epididimis manusia juga terjadi lebih cepat sehingga penyimpanan spermatozoa tidak membutuhkan waktu yang lama. Selain itu, bila dibandingkan dengan spesies lain, proses pematangan spermatozoa manusia relatif lebih sederhana.

Struktur Epididimis

Struktur epididimis meliputi:

1. Kaput (Kepala)

Berfungsi sebagai tempat masuknya sperma dari tubulus seminiferus. Dalam perjalanan ini juga terjadi proses konsentrasi, air diresorpsi ke dalam sel-sel epitel.

2. Korpus (Badan)

Pada struktur ini terjadi proses pematangan sperma yang dicapai atas pengaruh sekresi dari sel-sel epitel. Corpus melekat di belakang testis.

3. Kauda (Ekor)

Sperma yang sudah menjalani proses konsentrasi hingga matang tadi, akan disimpan pada bagian ekor ini yang nanti akan disalurkan menuju proses ejakulasi. Cauda bermanfaat sebagai penyimpanan sementara.

Penyakit yang Biasa Menyerang Epididimis

Kenali penyakit-penyakit berikut ini yang sering terjadi pada epididimis yang dikutip dari buku Mengenal Penyakit Menular oleh Yuli Artanti Patmawuri:

1. Epididimitis

Epididimitis merupakan salah satu peradangan yang dialami pria pada bagian epididimis. Gejala dari penyakit epididimitis yaitu adanya pembengkakan pada epididimis disertai dengan rasa nyeri, jika sampai infeksi, dapat mengakibatkan keluarnya cairan hingga nanah.

2. Kista Epididimis

Mengutip dari Buku Ajar Massa Skrotum dan Testis: Etiopatogenesis, Tata Laksana oleh Gede Wiya Kusuma D, kista epididimis dapat muncul secara kongenital akibat kelainan aktivitas hormonal saat masa embrionik. Pada umumnya, kista epididimis dapat mengecil pada usia anak-anak, namun belum diketahui faktor risiko yang berkaitan dengan perkembangan pada anak.

Cara Mengatasi Penyakit yang Menyerang Epididimis

Berikut cara mengobati penyakit epididimitis yang dilansir dari laman Mayo Clinic dan Very Well Health:

1. Pengobatan Penyakit Epididimitis

Langkah yang pertama adalah dengan menggunakan antibiotik. Umumnya, infeksi epididimitis disebabkan oleh infeksi bakteri dari penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS). Konsultasikan dengan dokter agar diresepkan obat antibiotik.

Jika kamu mulai merasa lebih baik setelah 2-3 hari pemakaian obat, tetaplah beristirahat. Minum obat pereda nyeri dapat membantu mengurangi rasa ketidaknyamanan.

Jika abses (penumpukan nanah) telah terbentuk, kamu mungkin memerlukan operasi. Terkadang, seluruh atau sebagian epididimis perlu diangkat melalui pembedahan.

2. Pengobatan Penyakit Kista Epididimitis

Sebagian besar penyakit kista epididimitis diobati jika menyebabkan rasa sakit atau tidak nyaman. Setelah dokter mendiagnosis penyakit ini, kamu dapat melakukan pemeriksaan mandiri secara teratur dan menindaklanjuti dengan dokter untuk memantau kista tersebut.

Operasi adalah perawatan yang paling umum ketika dokter ahli urologi kamu memutuskan bahwa kista perlu diangkat. Setelah kamu dibius total, dokter akan membuat sayatan di skrotum dan mengangkat kista dari epididimis.

Kamu akan mengalami pembengkakan dan luka selama beberapa hari setelah prosedur. Ada kemungkinan kista ini akan tumbuh kembali, namun peluang tersebut sangat kecil.

Metode lainnya yaitu melalui aspirasi. Pengangkatan kista epididimis melibatkan jarum yang masuk ke dalam kista dan menyedotnya. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan penumpukan cairan pada epididimis.

Prosedur yang terakhir yakni dengan injeksi skleroterapi. Isi dalam injeksi tersebut ialah cairan etanol yang akan membunuh sel dalam kista, kemudian cairan akan disedot kembali agar keluar dari kista.

Itulah fungsi epididimis dan cara mengatasi penyakit epididimitis. Semoga bisa bermanfaat bagi pembaca.




(khq/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads